Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakiki: Karawang Perlu Lokalisasi PSK

Kompas.com - 01/12/2012, 22:58 WIB

KARAWANG, KOMPAS.com - Pemkab Karawang perlu melokalisasi pekerja seks komersial untuk mecegah penularan HIV/AIDS, kata Direktur Yayasan Kita Kita, Iwan Soemantri Amintapraja, Sabtu.

Yayasan Kita Kita atau Yakiki merupakan salah satu lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang sosialisasi bahaya HIV/AIDS di Karawang. Saat ini, Yakiki memiliki ratusan warga binaan yang umumnya merupakan pekerja seks komersial. Keberadaan pekerja seks komersial (PSK) di Karawang itu sendiri tersebar di sejumlah tempat sekitar Karawang, mulai dari perkotaan sampai pedesaan.

"Jika keberadaan PSK dibiarkan tersebar di sejumlah titik wilayah Karawang, itu sama saja membiarkan virus HIV/AIDS bertebaran di mana-mana. Jadi, perlu dibentuk lokalisasi untuk mengurung penyebaran virus itu," kata Iwan, di Karawang. 

Dikatakannya, sesuai dengan survei yang dilakukan sejak beberapa tahun terakhir, ada 53 titik transaksi seksual di Karawang, di samping rumah-rumah kos yang sering disalahgunakan untuk kegiatan serupa.

Menurut dia, terobosan dengan membentuk wilayah binaan atau lokalisasi PSK tersebut merupakan bagian dari upaya meregulasi maraknya seks di Karawang. Sebab, kawasan seks itu tidak diregulasi, hal ini dapat memperluas penyebaran virus HIV/AIDS di kabupaten tersebut.

Dengan adanya lokalisasi PSK, maka penyebaran virus HIV/AIDS di Karawang bisa dilokalisasikan. Ia menilai pembentukan wilayah binaan atau lokalisasi PSK itu merupakan bagian dari upaya menurunkan kasus HIV/AIDS di Karawang.

Saat ini, kasus HIV/AIDS di Karawang cukup tinggi, yakni mencapai 69 kasus selama Januari-November 2012. Sedangkan data lama hingga akhir Desember 2011, kasus HIV/AIDS di Karawang mencapai 283 kasus. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com