Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transisi Kekuasaan Disetujui

Kompas.com - 23/11/2012, 07:32 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Lima negara berpenduduk mayoritas Muslim, yakni Indonesia, Iran, Mesir, Turki, dan Pakistan, sepakat mendorong terjadinya transisi kekuasaan menuju pemerintahan baru di Suriah. Transisi itu diperlukan untuk menjaga eksistensi Suriah.

Kesepakatan itu tercapai dalam pertemuan para pemimpin lima negara tersebut seusai Konferensi Tingkat Tinggi D-8 di Islamabad, Pakistan, Kamis (22/11/2012).

Para pemimpin negara yang hadir dalam pertemuan khusus itu adalah Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Perdana Menteri (PM) Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, dan Wakil Presiden Mesir Mahmud Mekki.

Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Taufik H Mihardja dan C Wahyu Haryo PS, dari Islamabad beberapa jam sebelum rombongan presiden bertolak kembali ke Jakarta.

Secara keseluruhan, lima pemimpin negara itu menelurkan tiga kesepakatan, yakni berusaha menghentikan kekerasan di Suriah, menggalang bantuan kemanusiaan internasional untuk Suriah, dan mendorong terjadinya transisi kekuasaan di negara yang hingga kini masih terjebak dalam perang saudara berkepanjangan tersebut.

Menurut keterangan yang diperoleh Kompas, pertemuan lima negara itu berlangsung alot selama sekitar lima jam. Pada awalnya tidak terjadi kesepakatan, terutama karena perbedaan pandangan setiap negara, terutama terkait poin peralihan kekuasaan.

Iran selama ini dikenal sebagai sekutu dekat Suriah yang menentang peralihan kekuasaan dari Presiden Suriah Bashar al- Assad. Sebaliknya, Turki dikenal sangat keras mengkritik rezim Assad dan mendukung oposisi.

Kesepakatan ini menjadi terobosan bagi komunitas internasional untuk mendorong penghentian perang saudara di Suriah.

Isu sensitif

Meski demikian, Presiden Yudhoyono mengingatkan, semua pihak perlu melangkah secara hati-hati karena ini menyangkut hal sensitif.

”Ini bagi Indonesia dan bahkan bagi negara lain bukan persoalan posisi Presiden Assad dan oposisi yang berhadapan terus. Ini lebih sebagai bentuk kepedulian atas Suriah sebagai negara dan peradaban Islamnya yang tinggi. Kalau konflik ini terus terjadi, eksistensi negara ini pasti dapat terancam,” tandas Presiden.

Presiden mengaku belum bisa menyampaikan kepada publik bagaimana solusi yang akan ditawarkan terkait transisi kekuasaan tersebut. Dia hanya mengatakan, persoalan teknis ini akan dibahas di tingkat menteri luar negeri.

KTT D-8 ini berlangsung dalam pengamanan ekstra ketat setelah terjadi serangan bom yang menewaskan 36 orang di seluruh Pakistan sehari sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com