Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma Bom Bali, Wartawan Gugat "The Age"

Kompas.com - 19/11/2012, 18:32 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

MELBOURNE, KOMPAS.com — Seorang fotografer harian The Age yang terbit di Melbourne telah menggugat perusahaan tempatnya bekerja karena menderita trauma setelah meliput peringatan pertama bom Bali.

Fotografer tersebut meminta kompensasi 1 juta dollar karena trauma yang dideritanya setelah dia harus memotret para korban bom Bali tahun 2002. Di pengadilan, koran The Age dituduh gagal menyediakan tempat yang aman untuk bekerja bagi karyawan.

Menurut laporan jaringan televisi ABC hari Senin (19/11/2012), di depan Mahkamah Agung Negara Bagian Victoria, kakak dari fotografer yang namanya tidak disebutkan itu mengatakan bahwa sang fotografer pada awalnya adalah seorang yang sangat profesional di bidangnya.

"Dia hidup untuk bekerja, dan tidak pernah satu hari pun tanpa kamera. Dia betul-betul profesional," tutur kakaknya.

Namun, kesehatan jiwanya mulai terganggu setelah sang fotografer ditugasi untuk memotret bagi 21 penerbitan cerita untuk memperingati satu tahun peristiwa bom Bali di tahun 2003.

Mendengar cerita dari para keluarga korban bom Bali tersebut sangat memengaruhi kesehatan mental sang fotografer dan selama empat tahun kemudian keadaannya bertambah buruk. Dia sampai sekarang masih mengalami post traumatic stress, kecemasan dan depresi yang mendalam.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya, pengacara si fotograger mengatakan, kliennya menderita trauma psikologis yang sama seperti yang dialami oleh petugas, seperti polisi atau paramedis. Namun, dalam kehidupan media, wartawan selalu diajarkan untuk tidak terpengaruh pada berita yang mereka liput, tidak boleh larut dalam emosi.

Wartawan tidak berusaha mencari bantuan kejiwaan karena hal itu dianggap sebagai hal yang tidak profesional, dan biasanya pelarian yang mereka lakukan adalah minum alkohol berlebihan.

Koran tempatnya bekerja, The Age, dianggap gagal karena tidak mengetahui gangguan kejiwaan yang dialami sang fotografer. Pengacaranya juga mengatakan bahwa The Age tidak mengambil tindakan apa pun setelah seorang rekan dekat sang fotografer yang sama-sama meliput berita bom Bali ini bunuh diri.

Usaha si fotografer untuk meminta agar korannya membayar biaya konseling yang dijalaninya pun ditolak. Dia kemudian dipindahkan ke edisi minggu koran tersebut di mana dia kembali meliput banyak berita-berita yang membuat stres. 

Si fotografer akhirnya diberhentikan di tahun 2007 setelah cuti selama dua tahun karena sakit. Secara keseluruhan, dia sudah bekerja 20 tahun di koran tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com