Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Haji Mulai Bergerak ke Arafah

Kompas.com - 24/10/2012, 16:51 WIB
Agus Mulyadi

Penulis

MEKKAH, KOMPAS.com - Jemaah calon haji Indonesia, Rabu (24/10/2012) pagi mulai bergerak menggunakan berbagai jenis kendaraan, seperti bus ukuran besar dan kecil serta kendaraan roda empat, lainnya menuju Arafah, sekitar 25 kilometer dari Kota Mekkah, untuk melakukan wukuf pada Kamis (25/10/2012) besok.

"Petugas haji Indonesia harus siap melayani tamu Allah dengan hati. Jangan lupa menerapkan pola 3-S yang telah menjadi komitmen bersama. Masih ingat S pertama apa?," tanya Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Anggito Abimayu saat apel pagi di Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Rabu pagi.

Para petugas yang berseragam baju biru muda dan celana hitam dengan dilengkapi tulisan nama petugas di bagian dada kanan baju serentak menjawab S pertama Senyum, S kedua Salam dan S ketiga Sapa.

Kendaraan angkutan jemaah di Jalan King Fahd di depan kantor Daker terhadang kemacetan dari Mekkah menuju Arafah, lewat Mina dan Muzdalifah.

Sebagian jemaah dari Turki, Pakisatan ,dan India serta juga yang berkulit gelap seperti dari Qatar, Nigeria, dan Sudan ada pula yang berjalan kaki melintasi jalan jalur ke Mina yang jaraknya sekitar tujuh kilometer dari Mekkah.

Sementara dari Mina ke Muzdalifah berjarak 12 kilometer, yang juga banyak dilalui para pejalan kaki, karena terbatasnya armada angkutan serta kemacetan lalu-lintas.

Laju kendaraan mulai melambat di jalan-jalan keluar dari Kota Mekkah menuju Arafah, Mina, dan Muzdalifah. Sebagian jemaah yang semuanya telah berpakaian ihram tampak bergerak berjalan kaki menuju luar Kota Mekkah, bahkan ada juga kaum laki-laki yang menggunakan pakaian ihram duduk di atas atap bus yang mengalami dihadang macet menuju jalur ke Mina.

Para petugas haji Indonesia, khususnya terkait bidang penempatan, katering, dan kesehatan, juga telah berada di Arafah sejak pagi hari. Sementara para calon haji diatur keberangkatannya sesuai aturan Kementerian Haji Arab Saudi, yang telah menyusun jadwal pemberangkatan rombongan dari setiap negara, guna menghindari atau mengurangi kemungkinan terjadinya penumpukan kendaraan atau kemacetan lalu-lintas.

Di kanan dan kiri jalan menuju Mina dari Kota Mekkah tampak tenda-tenda jemaah mandiri atau kelompok yang kemungkinan bukan menggunakan haji berkuota, sehingga mereka tidak terdaftar dan tidak tertampung di maktab yang telah disediakan.

Jemaah dengan sebutan non-kuota itu datang secara mandiri dan menggunakan tenda sendiri dalam prosesi haji.

Menurut rencana, Khutbah Wukuf bagi jemaah haji Indonesia yang tahun ini berjumlah 211.000 orang, dan yang terbanyak dibanding jemaah dari negara lain, akan disampaikan oleh KH Hasyim Muzadi pukul 12.05 waktu Arab Saudi (16.05 WIB) pada 9 Dzulhijjah 1433 H atau Kamis 25 Oktober 2012 M.

Selanjutnya, prosesi haji melakukan mabit akan berlangsung di Muzdalifah dan lempar jumrah di Mina, serta kembali ke Kota Mekkah untuk melakukan tawaf dan sai di Masjidil Haram.    

Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Nasional
    'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

    "Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

    Nasional
    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Nasional
    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Nasional
    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Nasional
    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Nasional
    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com