Meningkat, Remaja Malaysia dengan Masalah Mental

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Jumlah penderita masalah mental berusia 15 tahun ke bawah semakin meningkat di Malaysia, dari 19,4 persen pada 2006 menjadi 20 persen pada 2010.

Berdasarkan Kajian Kesehatan dan Morbiditas Kebangsaan Malaysia, penderita masalah mental di kalangan remaja pada 1996 tercatat sebanyak 13 persen.

Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Seri Liow Tiong Lai seperti dikutip media lokal di Kuala Lumpur, Senin (8/10/2012), mengatakan, peningkatan jumlah penderita masalah mental di kalangan remaja sangat memprihatinkan sehingga telah menjadi perhatian Pemerintah Malaysia.

Menurut dia, remaja kini dipengaruhi internet dan teknologi komunikasi sehingga mereka kurang berinteraksi. Sementara kedua orangtua mereka sibuk bekerja dan memandang enteng peran orangtua dalam memberi dukungan kepada anak-anak.

"Kita amat prihatin dengan peningkatan masalah kesehatan mental remaja dan anak-anak. Hal tersebut bisa memengaruhi proses pembangunan karena golongan ini adalah aset negara," katanya setelah membuka peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia.

Tiong Lai mengatakan, pihaknya akan berusaha menangani masalah itu, termasuk menyusun tindakan strategis yang menekankan aspek promosi kesehatan mental dan kerja sama antara berbagai institusi dan LSM.

Kementerian juga akan menambah jumlah Pusat Komunitas Kesehatan Mental di seluruh Malaysia mulai tahun depan, yang akan memungkinkan penderita mendapatkan rawatan dalam suasana lebih bersahabat dan berbeda dengan perawatan di rumah sakit.

"Pusat tersebut menawarkan jasa seperti terapi psikologi, konseling, dan pendidikan kesehatan di samping meningkatkan potensi penderita dalam komunitas," katanya.