Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Mabuk Ditahan, Korbannya Anak Yatim Piatu

Kompas.com - 24/09/2012, 23:16 WIB
Pieter P Gero

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Pengadilan di Moskwa, Rusia, hari Senin (24/9/2012) ini menyetujui penahanan pengemudi mabuk yang telah menyebabkan tujuh orang tewas.

Pengemudi yang dikenal dengan Alexander Maximov itu, mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, lalu menghantam sebuah halte bus dan menewaskan tujuh orang di tempat itu, termasuk lima anak yatim piatu dari rumah yatim piatu setempat.

Polisi Rusia sebagaimana dikutip kanor berita AFP, menuturkan, pengadilan Distrik Tverskoi, Moskwa, menyetujui penahanan Maximov yang terbukti mengemudi dibawah pengaruh alkohol. Sang pengemudi maut ini masih dalam perawatan di rumah sakit karena cedera.

Peristiwa maut itu terjadi hari Sabtu lalu, ketika Maximov memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia tak bisa mengendalikan mobilnya menyeruduk halte bus.

Tujuh orang di halte langsung tewas diseruduk, mereka ini terdiri dari anak-anak yatim piatu berusia 15 sampai 17 tahun. Mereka dikawal seorong gurunya dan suaminya yang juga tewas. Dua orang lainnya cedera.

Para remaja itu dengan gurunya dan suaminya, baru saja menghadiri acara penerimaan hadiah kompetisi kerajinan bagi anak-anak tak mampu. Beberapa dari lima anak yatim piatu ini menerima penghargaan itu. Mereka semua datang dari rumah yatim piatu yang sama.

Polisi dalam pernyataannya menegaskan, melakukan penyelidikan kriminal atas kematian akibat pengemudi mabuk. Maximov, pengemudi, kini di rumah sakit dalam pengawasan ketat polisi. Dia terancam hukuman maksimal sembilan tahun penjara.

Kejadian maut dengan tujuh korban itu, kini memicu dorongan perlunya amandemen UU yang menghukum berat pengemudi mabuk yang memakan korban jiwa sebagaimana kasus ini.

Partai Rusia Bersatu yang berkuasa, berniat mengajukan amandemen UU yang akan menjatuhkan hukuman lebih berat pada pengemudi maut seperti Maximov, dengan hukuman mati atau seumur hidup.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga prihatin dengan kasus ini. Juru bicara kepresidenan, Dmitry Peskov, kepada kantor berita RIA Novosti menegaskan, Putin mendukung ide dijathkan hukuman yang lebih berat.

Sejak Senin, polisi Moskwa sibuk melakukan aksi rahasia khusus untuk menangkap pengemudi yang terbukti mabuk atau di bawah pengaruh alkohol.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com