Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Meksiko Akan Pilih Presiden Baru

Kompas.com - 01/07/2012, 15:54 WIB

Warga Meksiko pada Minggu (1/7/2012) bersiap untuk ikut terlibat dalam proses pemilihan presiden di tengah gejolak ekonomi dan ancaman perang antar kelompok geng pedagang obat bius.

Salah satu sosok yang dinilai berpeluang kuat memenangi pemilu kali ini adalah Enrique Pena Nieto yang didukung partai yang pernah berkuasa lama Partai Revolusioner Institusional, PRI.

Kandidat lain yang akan bersaing dengan Nieto dalam pemilu presiden kali ini adalah politisi sayap kiri, Andres Manuel Loez Obrador dan Josefina Vasquez Mota yang didukung Partai Aksi Nasional, PAN.

Dalam pemilu kali ini, para pemilih juga akan menentukan pilihan terhadap anggota baru senat dan gubernur.

Tempat pemungutan suara rencananya akan serentak dibuka di seluruh wilayah negara itu pada pukul 09.00 waktu setempat.

Dalam pemilu presiden kali ini jumlah warga yang berhak memilih mencapai hampir 80 juta orang.

Isu dalam pemilihan presiden kali ini yang kerap diangkat ketiga calon presiden Meksiko adalan soal pengangguran, kemiskinan dan korupsi

"Prioritas saya nanti adalah akan memerangi kemisikinan hingga ke akarnya," kata Enrique Pena Nieto dalam kampanyenya awal minggu lalu.

Memerangi obat bius

Nieto yang kini berusia 45 tahun didukung PRI, partai yang berkuasa selama 71 tahun hingga mereka kemudian kalah pada 2000 lalu.

Meski diunggulkan namun sejumlah jajak pendapat menunjukan bahwa angka dukungan publik kepada calon kelompok kiri, Andres Manuel Loez Obrador semakin menanjak dan mendekati Nieto.

Obrador yang didukung Partai Revolusi Demokratik, PRD mengatakan kampanyenya saat ini diukung pergerakan mahasiswa yang menentang PRI.

Dia mengatakan dalam pemilu kali ini mereka siap memenangkan pemilu dengan dukungan organisasi partai yang kuat.

Sementara itu calon dari partai berkuasa saat ini PAN, Josefina Vazquez Mota mengatakan dia akan berupaya memerangi kasus korupsi di negara itu.

Isu lain yang mendominasi kampanye para calon presiden ini adalah perang melawan obat bius yang diluncurkan hampir enam tahun lalu oleh Presiden Fernando Calderon, yang secara konstitusional dilarang kembali memperebutkan kursi presiden tahun ini.

Kandidat dari kalangan oposisi mengkritisi kebijakan Calderon yang tidak memberi banyak perbaikan kondisi.

Data yang mereka tunjukan menyatakan masih ada lebih dari 55.000 tewas dalam aksi kekerasan terkait obat bius sejak tahun 2006.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com