Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

943 Perempuan Dibunuh demi Kehormatan

Kompas.com - 23/03/2012, 06:03 WIB
Kistyarini

Penulis

ISLAMABAD, KOMPAS.com — Setidaknya 943 perempuan Pakistan dibunuh sepanjang 2011 karena dituduh mencemarkan kehormatan keluarga, Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan melaporkan, Kamis (22/3/2012).

Statistik itu menggarisbawahi meningkatnya kekerasan terhadap perempuan di negara itu. Mereka kerap diperlakukan sebagai warga negara kelas dua dan tidak ada hukuman untuk kekerasan dalam rumah tangga.

Meskipun ada perbaikan dalam hal perlindungan terhadap hak-hak kaum perempuan, para aktivis menilai pemerintah perlu melakukan lebih untuk menindak para pembunuh dalam kasus yang oleh polisi sering disebut sebagai "masalah keluarga".

"Setidaknya 943 perempuan dibunuh atas nama kehormatan, 93 di antaranya di bawah umur," Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan melaporkan. Menurut lembaga itu, tujuh di antaranya beragama Kristen dan dua lainnya penganut Hindu.

Komisi itu melaporkan, pada 2010 terjadi 791 kasus honour killing (pembunuhan untuk membela kehormatan).

Sebanyak 595 perempuan dibunuh pada 2011 atas tuduhan menjalin "hubungan tak pantas", sedangkan 219 perempuan lainnya kehilangan nyawa karena menikah tanpa restu.

Beberapa korban diperkosa, bahkan secara bergiliran, sebelum dibunuh, ungkap Komisi HAM. Sebagian besar korban dibunuh saudara lelaki atau suaminya.

Hanya 20 dari 943 korban yang dilaporkan mendapat perawatan medis sebelum mereka meninggal.

Di luar meningkatnya jumlah korban honour killing, para aktivis HAM Pakistan memuji parlemen yang meloloskan undang-undang yang bertujuan melindungi perempuan dari kekerasan.

Kelompok-kelompok HAM mengatakan, pemerintah seharusnya melakukan lebih untuk memastikan bahwa perempuan yang menjadi korban kekerasan, serangan, dan diskriminasi mendapat akses yang mudah untuk mendapat keadilan.

Tahun lalu pengadilan Belgia menghukum empat anggota sebuah keluarga Pakistan yang terbukti membunuh seorang anak perempuan mereka. Gadis itu melawan mereka dengan hidup bersama seorang lelaki Belgia dan menolak perjodohan oleh keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com