Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prajurit Inggris Koleksi Jari Taliban

Kompas.com - 08/08/2011, 23:17 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Inggris, Senin (8/8/2011), menyatakan sedang menyelidiki tuduhan bahwa seorang prajurit Inggris yang ditugaskan di Afganistan punya kebiasaan memotong jari tangan gerilyawan Taliban yang sudah tewas dan disimpan sebagai suvenir.

Menurut tabloid The Sun, prajurit tersebut berasal dari batalion infanteri Argyll and Sutherland Highlanders, 5th Battalion The Royal Regiment of Scotland. Ia memulai kebiasaannya itu saat ditugaskan di Provinsi Helmand, Afganistan, salah satu kawasan paling rawan konflik di negara itu.

"Sepertinya ia telah memotong jari-jari gerilyawan Taliban yang sudah mati. Ada rumor kalau dia juga ingin menyimpan (potongan jari-jari) itu sebagai suvenir, sangat mengerikan," tutur seorang sumber yang dikutip tabloid tersebut.

Detail nama dan usia prajurit itu tidak diungkapkan. Hanya disebutkan, prajurit itu sudah pulang ke Inggris awal tahun ini. Penugasan ke Afganistan adalah misi tempurnya yang pertama, dan diduga ia mulai menjalani hobi seramnya itu karena dipicu stres.

Saat ini ia dalam penyelidikan kesatuan Special Investigation Branch di Angkatan Darat Inggris. "Kami mengetahui ada tuduhan ini dan sedang kami selidiki," tutur juru bicara Kementerian Pertahanan.

Inggris mengirimkan sekitar 9.500 prajurit ke Afganistan, sebagai bagian dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO, yang ada di negara itu untuk memerangi pemberontak Taliban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com