Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan Kuburan Massal 900 Mayat

Kompas.com - 07/07/2011, 08:07 WIB

DIWANIYAH, KOMPAS.com Pemerintah Irak menemukan sebuah kuburan massal dengan 900 mayat di dekat kota Diwaniyah di Irak tengah, Rabu. Kuburan itu diduga berisi mayat orang-orang Kurdi yang dibunuh pada masa pemerintahan Presiden Saddam Hussein.

Mayat-mayat itu ditemukan di daerah Shanafiya, sekitar 70 kilometer di barat kota Diwaniyah. Tulang belulang itu berada di dalam kuburan di sebuah parit perlindungan. "Ada 900 mayat," kata Dakhil Sailhoud, Ketua Komisi Pengadilan dan Akuntabilitas, yang menyelidiki masalah-masalah terkait rezim Saddam.

"Indikasi awal menunjukkan bahwa tulang belulang itu adalah orang-orang Kurdi. Tulang-tulang itu telah dikirim ke laboratorium di Kota Najaf untuk proses identifikasi," kata Sailhoud. Ia menambahkan, mayat-mayat itu tampaknya berasal dari tahun 1980-an.

April lalu, pemerintah mengatakan, mereka telah menemukan sebuah kuburan massal lainnya di Provinsi Anbar di Irak barat, yang memuat mayat lebih dari 800 orang, termasuk wanita dan anak-anak, yang dieksekusi pada masa rezim Saddam. Pada perang Irak 1980-1988 dengan Iran, para pembelot telah dieksekusi dan diktator Muslim Sunni itu telah meningkakan aksi tindakan keras terhadap orang-orang Syiah yang diduga bersimpati pada negara tetangga Irak yang mayoritas Syiah itu.

Orang-orang Kurdi dianiaya karena mereka adalah penentang utama Saddam. Jumlah orang yang hilang sebagai akibat dari penganiayaan yang dilakukan oleh pendukung setia Saddam, yang mulai berkuasa tahun 1979, diperkirakan antara 300.000 hingga 1,3 juta jiwa.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia yakin ada ratusan kuburan massal di Irak untuk orang-orang yang tewas pada masa pemerintahan Saddam Hussein. Tak lama setelah invasi AS tahun 2003, koalisi pimpinan AS mengatakan, ada 263 kuburan massal bagi orang-orang yang dieksekusi di Irak pada masa Saddam, termasuk 40 kuburan yang memuat bukti pembunuhan sistematis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com