Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bangun Kapal Induk

Kompas.com - 09/06/2011, 03:04 WIB

HONGKONG, RABU - Untuk pertama kali, pejabat angkatan bersenjata China secara terbuka mengakui negara itu sedang membangun kapal induk. Meski demikian, China menjamin kapal induk itu tidak akan digunakan untuk mengancam negara lain.

Dalam wawancara eksklusif yang diterbitkan harian Hong Kong Commercial Daily, Rabu (8/6), Kepala Staf Jenderal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China Chen Bingde mengakui pihaknya sedang membangun kapal induk eks Uni Soviet. ”Sedang dibangun, tetapi belum selesai,” tutur Chen, yang menolak memberikan keterangan lebih detail tentang kapal induk itu.

Informasi yang beredar di kalangan pengamat militer selama ini menyebutkan, China membeli kapal induk Varyag buatan Uni Soviet pada 1998 dari Pemerintah Ukraina melalui sebuah perusahaan swasta di Makau. Kapal tersebut dibuat untuk memperkuat Angkatan Laut Uni Soviet, tetapi pembangunannya dihentikan pada awal 1990-an seiring dengan bubarnya raksasa komunis tersebut (Kompas, 2/1).

Awalnya, kapal ini dinyatakan dibeli untuk dijadikan kasino terapung di Makau. Namun, pada perkembangannya, kapal yang belum memiliki mesin, kemudi, dan perlengkapan komunikasi serta navigasi ini ternyata ditarik ke galangan kapal milik Pemerintah China di Pelabuhan Dalian, China timur laut, dan mulai terlihat tanda-tanda pembangunan kembali.

Kapal sepanjang 300 meter ini mampu membawa 17 pesawat tempur sekelas Sukhoi Su-33 dan Su-25 serta 24 helikopter sekelas Kamov Ka-27.

Chen tidak menyebut kapan kapal tersebut akan masuk dalam dinas aktif AL China. Namun, sumber-sumber yang dikutip Hong Kong Commercial Daily mengatakan, kapal itu paling cepat akan diluncurkan akhir Juni ini. Jika kapal tersebut jadi, China akan menjadi negara ketiga di Asia yang memiliki kapal induk setelah India dan Thailand.

Keterangan tersebut tidak jauh berbeda dari pernyataan pejabat pemerintah pusat China yang dikutip Reuters awal tahun ini. Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, kapal yang dikabarkan akan diberi nama Shi Lang ini akan diluncurkan sekitar tanggal 1 Juli bersamaan dengan hari ulang tahun Partai Komunis China.

Para pengamat militer mengatakan, pengoperasian kapal induk ini menandakan China akan menjalankan strategi ”Laut Biru”, yakni memproyeksikan kekuatan militer China hingga jauh dari wilayah teritorialnya.

Akan tetapi, Qi Jianguo, Asisten Kepala Staf Jenderal PLA, menegaskan, kapal induk itu nantinya tidak akan memasuki wilayah teritorial negara lain sesuai dengan strategi militer defensif yang diterapkan Beijing. ”Semua bangsa besar di dunia ini memiliki kapal induk. Kapal induk melambangkan bangsa yang besar,” tutur Qi. (AFP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com