Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/03/2011, 06:16 WIB
Oleh: BUDIARTO SHAMBAZY

SUDAH hampir dua dekade kita memasuki era yang, menurut pakar komunikasi/sosiolog Spanyol, Manuel Castells, disebut ”Galaksi Internet”. Wabah ”www” (world wide web) pada awal 1990-an mendongkrak popularitas dan komersialisasi internet secara luar biasa hingga memengaruhi semua aktivitas manusia.

World wide web tiba-tiba menjalin kesalingterhubungan (interconnectedness) dalam waktu kilat, tanpa batas ruang dan waktu, serta melibatkan siapa pun. Dalam istilah mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, inilah periode information superhighway.

Kesalingterhubungan itu awalnya dimaksudkan Pemerintah Amerika Serikat untuk tujuan keamanan nasional. Pada 1957, AS dipanikkan dengan ”Krisis Sputnik” setelah Uni Soviet meluncurkan satelit pertama yang mengorbit Bumi.

Presiden Dwight Eisenhower, yang menilai AS kalah superior dalam lomba teknologi ruang angkasa, memerintahkan riset kesalingterhubungan sistem komunikasi melalui komputer. Kalangan militer dan universitas, yang terlibat dalam pengembangan ”mahakarya” ini, awalnya tak serius.

”Main-main jadi bukan main”. Itu kiasan tepat untuk melukiskan perkembangan internet yang sempat mandek puluhan tahun sampai akhirnya paripurna ketika ditemukannya world wide web.

Berkat Galaksi Internet kita menikmati sistem komunikasi, bisnis, media dan sumber informasi, ekspresi politik dan kultural, proses belajar dan mengajar, serta komunitas yang serba baru. ”Kita memasuki Galaksi Internet dengan kecepatan penuh di tengah ketakjuban yang amat kita pahami,” kata Castells.

Internet lalu menjadi media komunikasi dan informasi yang esensial dalam kehidupan bernegara. Sebagai sebuah inovasi, fenomena internet bisa disamakan dengan penemuan listrik atau media cetak.

Sebuah konsekuensi negatif yang tak terduga, tetapi tak dapat dihindari, Galaksi Internet tak kenal rahasia. Semua aspek rahasia kehidupan individual dan masyarakat—persaingan bisnis, agenda politik, sampai kehidupan pribadi—pada prinsipnya bisa diintersepsi.

Maka, setiap jenis informasi paling sensitif pun yang dicemplungkan ke Galaksi Internet bisa diterobos siapa pun —mungkin kecuali bahasa sandi yang rumit. Oleh sebab itu, tak semua kalangan menyukai Galaksi Internet, misalnya Pemerintah China yang membungkam Google.

Lihat pula fakta sejarah ini. Letusan ”Revolusi Melati” di Tunisia dipicu protes penjaja buah/sayuran gerobak yang membakar diri karena dilarang berjualan di kaki lima.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com