MOSKWA, KOMPAS.com — Rusia, Sabtu (7/8/2010), menuduh Amerika Serikat melanggar kewajibannya terkait kesepakatan non-proliferasi senjata pemusnah massal dan senjata lainnya. Munculnya tuduhan itu merupakan sebuah tanda adanya ketegangan di antara kedua negara tersebut.
Tuduhan tersebut mencuat saat sebuah penjanjian kontrol senjata antara AS dan Rusia mengalami kemunduran pekan ini ketika Komite Hubungan Luar Negeri AS menunda sebuah ratifikasi hingga pertengahan September.
Departemen Luar Negeri Rusia mengatakan pada situs webnya bahwa AS telah melanggar sejumlah perjanjian terkait senjata, termasuk Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (START I) dan sebuah perjanjian tentang senjata konvensional. "Selama periode START I, AS gagal menyelesaikan keprihatinan Rusia tentang bagaimana perjanjian ini dipenuhi," kata kementerian itu, yang mengutip daftar panjang tentang apa yang disebut sebagai penyimpangan, termasuk sebuah kegagalan AS dalam menyediakan informasi tentang uji coba rudal balistik.
Departemen tersebut juga mengatakan, informasi rahasia dari laboratorium senjata nuklir AS, Los Alamos, berakhir di tangan seorang geng narkoba tahun 2006.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.