Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Ini Sebenarnya buat Beli Kucing...

Kompas.com - 07/12/2009, 16:00 WIB

"Ini tabungan aku yang sebenarnya buat beli kucing. Tapi, ini kan bentuknya koin semua jadi enggak apalah aku sumbangkan di sini...."

KOMPAS.com — Kalimat itu keluar dari mulut gadis mungil bernama Bella. Ia adalah salah satu orang yang tergerak untuk membantu Prita Mulyasari, yang diharuskan membayar denda oleh pengadilan dalam kasus pencemaran nama baik terhadap RS Omni Internasional. Bella membawa celengan kaleng berisi uang recehan penuh yang diserahkan ke Pos Peduli Koin untuk Prita di Posko Koin untuk Prita, Jalan Margasatwa Nomor 60 Perumahan PWR, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (7/12).

Bella bukan satu-satunya warga yang peduli pada nasib Prita. Sebelumnya seorang pemulung berusia 65 tahun bernama Mundala juga menyumbangkan uang sebesar Rp 200.000 yang dikumpulkan oleh rekan-rekan pemulung di daerah Srengseng Sawah. Uang recehan yang dibawa Mundala diserahkan penuh haru mengingat sumbangan itu diberikan mereka yang kekurangan.

Sementara itu, Pak Untung, warga Pasar Minggu, pun tidak mau ketinggalan. Uang recehan yang jumlahnya mencapai ratusan ribu dan dibawa dalam satu kantong tas diserahkan begiru saja kepada petugas. "Saya enggak tahu jumlahnya berapa karena ini saya kumpulkan hampir dua tahun. Saya ikhlas demi membantu Mbak Prita semoga bermanfaat," ujar pria berkumis tebal ini.

Bahkan, ada setengah kardus uang recehan telah dikirimkan secara langsung oleh Dwi Langgeng atas nama warga Griya Jatisari Jakasampurna, Bekasi. "Uang recehan ini kami kumpulkan secara spontan dan jumlahnya kami tidak tahu pokoknya ada setengah kardus mi. Kami merasa tergerak dan hati ini gatal melihat hukum di Indonesia, di mana yang selalu yang jadi korban orang miskin. Ini bentuk rasa solidaritas dari kami," tukasnya.

Sisislia Putri, sukarelawan dari posko Koin Peduli Prita mengatakan, jumlah koin yang ia terima saat ini mencapai 2,5 juta. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah mengingat banyak sekali penyumbang yang datang ke poskonya.

"Sebenarnya banyak yang mau menyumbang melalui transfer, tapi kami tidak menerima itu. Kami sarankan untuk datang ke Posko, kalaupun tidak ada koin, uang kertas pun tak masalah. Namanya menyumbang kan enggak bisa dilarang," tuturnya sembari menghitung uang recehan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com