Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Taliban Tolak Tawaran Berunding Karzai

Kompas.com - 26/11/2009, 00:34 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Pemimpin Taliban Afghanistan Mullah Mohammad Omar hari Rabu menolak tawaran Presiden Hamid Karzai bagi perundingan perdamaian.

"Rakyat Afganistan tidak akan menyetujui perundingan yang memperpanjang dan melegitimasi kehadiran militer pelaku invasi di negara tercinta kami. Afganistan adalah rumah kami," kata Omar, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Taliban.

Pemimpin milisi muslim garis keras itu menuduh kekuatan asing mengupayakan negosiasi untuk "memperpanjang proses jahat mereka dalam kolonisasi dan pendudukan". "Musuh yang licik ingin menyerang tempat ramai penduduk seperti masjid dan tempat-tempat lain untuk memfitnah Mujahidin," kata Omar.

Pemimpin Taliban bermata satu itu mendesak para pejuangnya agar mengawasi kegiatan lawan mereka dan menghindari sepenuhnya kegiatan serupa. "Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat harus menjadi prioritas kalian," katanya.

AS dan Inggris, yang pasukannya paling banyak di Afganistan, sebenarnya juga membuka pintu bagi perundingan dengan militan yang mereka sebut "Taliban moderat", atau mereka yang tidak memiliki kaitan dengan Al-Qaeda.
       
Omar adalah pendiri Taliban dan seringkali dianggap sebagai "panglima tertinggi" atau pemimpin spiritual. Banyak analis dan diplomat meyakini bahwa ia bersembunyi di Pakistan, namun Islamabad membantah hal itu.

Pernyataan umum terakhir Omar disampaikan pada September bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, dan saat itu ia juga menolak seruan Karzai agar Taliban datang ke meja perundingan dan menyebut-nyebut "jatuhnya korban besar dan moral yang runtuh" di pihak pasukan asing.

Presiden AS Barack Obama akan segera memutuskan dalam waktu dekat ini apakah akan mengirim sekitar 40.000 prajurit tambahan, di mana menurut panglima militernya di Afganistan, Jendral Stanley McChrystal, diperlukan jika tidak ingin kalah dalam perang di negara itu.

Seperti dikabarkan sebelumnya, terdapat lebih dari 100.000 prajurit internasional, terutama dari AS, Inggris dan Kanada, yang ditempatkan di Afganistan untuk membantu pemerintah Presiden Hamid Karzai mengatasi pemberontakan yang dikobarkan sisa-sisa Taliban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com