Perdana Menteri Kanada Stephen Harper bahkan menyebut kelompok itu seharusnya diberi nama G-7+1 karena sikap Rusia yang membela ”preman-preman” rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah.
Sementara itu, Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan, peluang digelarnya konferensi internasional di Geneva itu makin besar setelah para pemimpin G-8 membicarakan hal itu.
Menurut Ryabkov, para pemimpin sudah hampir menyepakati komunike bersama untuk mendorong solusi damai krisis Suriah. Meski demikian, Ryabkov mengatakan, pihaknya mendesak agar persoalan nasib Presiden Assad sama sekali tidak dimasukkan dalam komunike itu.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga bersikeras bahwa konferensi perdamaian di Geneva seharusnya tidak menyiratkan ”kapitulasi” atau penyerahan kekuasaan kepada pihak oposisi oleh Assad.
Menurut dia, hal itu tak bisa menjadi prasyarat bagi pembicaraan damai. Ia mengatakan, kedua belah pihak di Suriah harus menahan diri untuk tidak mengajukan prasyarat perundingan.