Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden SBY Ucapkan Belasungkawa atas Pemenggalan Kepala di London

Kompas.com - 25/05/2013, 04:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan ucapan belasungkawa kepada Perdana Menteri Inggris David Cameron atas pembunuhan keji terhadap Lee Rigby, prajurit Inggris yang diserang di jalanan London Selatan. Ucapan belasungkawa itu disampaikan pada Jumat (24/5/2013) siang.

Menurut keterangan di akun jejaring sosial milik Kantor Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, @SKPBidangHI, ucapan tersebut disampaikan Presiden Yudhoyono saat menerima telepon PM Cameron. Sementara laman resmi Presiden Yudhoyono menyebutkan bahwa Presiden menerima telepon itu di kediaman pribadinya, di Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat.

Cameron menelepon Presiden Yudhoyono untuk membahas persiapan penyerahan rancangan Agenda Pembangunan pasca-2015, hasil pembahasan Panel Tingkat Tinggi PBB kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Penyerahan dijadwalkan pada akhir Mei 2013 di markas besar PBB New York. Presiden bersama Cameron dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf adalah ketua bersama panel yang dibentuk PBB tersebut.

Selain mengucapkan belasungkawa, Presiden juga mengemukakan dukungan Pemerintah Indonesia dalam perang menghadapi terorisme. "Presiden Yudhoyono menekankan bahwa aksi terorisme dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan. RI akan selalu mendukung kerja sama untuk memerangi terorisme," tulis akun itu.

Lee Rigby dipenggal di kawasan Royal Artillery Barracks, Woolwich, London selatan, Rabu (22/5/2013) siang waktu setempat. Para penyerangnya kemudian meracau bahwa perbuatan mereka adalah respons atas keterlibatan pemerintah dan tentara Inggris dalam perang yang menyengsarakan warga di negara asal para pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com