Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Radius 2 Kilometer Masih Terlarang

Kompas.com - 11/05/2013, 04:02 WIB

Garut, Kompas - Aktivitas kegempaan di Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, relatif lebih kecil ketimbang pemantauan sebelumnya. Namun, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi masih menetapkan status Siaga.

”Rekomendasi belum berubah. Aktivitas kegempaan masih terlalu besar untuk diturunkan ke Waspada, tapi belum bisa dinaikkan menjadi Awas,” kata Kepala PVMBG Badan Geologi Surono, di Bandung, Jumat (10/5).

Pantauan pukul 06.00-12.00, tercatat 3 kali gempa vulkanik dangkal, 49 kali gempa tektonik lokal, 2 kali gempa vulkanik dalam, dan 1 kali gempa tektonik.

Aktivitas kegempaan itu terlihat lebih kecil ketimbang dua hari lalu. Pada periode waktu sama, tercatat 33 kali tektonik lokal, 16 kali vulkanik dangkal, 1 kali tektonik jauh, sesekali gempa Tornelo.

Surono mengatakan, kondisi itu tak bisa dikatakan begitu saja sebagai penurunan aktivitas Gunung Papandayan. Perlu analisis data dan pantauan terakhir aktivitas kegempaan, deformasi, suhu, dan visual gunung untuk menaikkan/menurunkan statusnya.

”Aktivitas masyarakat masih dibatasi dalam radius 2 kilometer dari puncak Gunung Papandayan,” ujar dia.

Kepala Pos Pengamatan Papandayan Momon mengatakan, pihaknya akan memasang dua alat pendeteksi kegempaan baru di Pangalengan di Kabupaten Bandung dan sekitar Kawah Nangklak, salah satu kawah di Papandayan. Tujuannya, mencari data akurat terkait aktivitas kegempaan Papandayan. Alat itu melengkapi dua alat pemantau gempa di kawah Papandayan.

”Selain memasang alat deteksi kegempaan, kami juga sedang memperbaiki alat pemantau deformasi gunung. Sehari terakhir (alat pemantau) tidak berfungsi karena masalah baterai. Secepatnya baterai akan diganti agar pengamatan lebih akurat,” kata Momon. (CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com