Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Bertemu Najib dan Anwar

Kompas.com - 08/05/2013, 10:18 WIB
Simon Saragih

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Mantan Wapres RI Jusuf Kalla menemui Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di rumah kediaman PM di kompleks Putrajaya di pinggiran Kuala Lumpur pada hari Selasa (7/5/2013). Di malam harinya, Kalla menemui Prof Dr Anwar Ibrahim secara terpisah di Kuala Lumpur. Tujuannya adalah misi rekonsiliasi dua kubu yang ditangani seorang sahabat.

Demikian Najib dan Anwar menjuluki Kalla, seorang sahabat. Dalam perbincangan dengan Kompas.com dan Metro TV di Kuala Lumpur, Rabu (8/5/2013), Kalla mengatakan, misi rekonsiliasi ini didasarkan pada asas persahabatan itu. Dia datang secara pribadi. "Ya, Pak Kalla memang sahabat dekat saya sejak mahasiswa," kata Anwar.

Anwar (65) dan Kalla (70) bersahabat sejak mahasiswa. Najib (59) dan Kalla memiliki akar etnis yang sama, yakni Bugis. Kalla besar di Sulawesi Selatan dan Najib adalah generasi ketiga belas Bugis di Malaysia. "Kami sama-sama Bugis, tetapi saya tidak bisa berbicara bahasa Bugis," kata Najib.

Hubungan terjalin lama dan hubungan segitiga ini langgeng. Najib, kata Kalla, percaya pada Kalla. Anwar, kata Kalla, tak pernah melupakan kenangan dekade 2000-an lalu saat Anwar diterima Kalla dalam posisi sebagai Wapres RI. Hubungan atas dasar kepercayaan dan satu lagi hubungan atas dasar kenangan indah, membuat hubungan segitiga ini tetap melekat. Hanya saja antara Najib dan Anwar dipisahkan dinding politik. Karena itu, yang terjadi adalah hubungan segitiga. Susah bagi kedua pihak ini secara politik bersekutu.

Najib adalah petahana mewakili koalisi Barisan Nasional. Anwar adalah oposisi dari koalisi Pakatan Rakyat. "Sebagai teman, tentunya saya tidak senang melihat dua sahabat saya berseteru. Itu saja dasarnya. Apalagi jika taruhannya stabilitas negara, yang punya efek ke stabilitas kawasan di mana Indonesia berada. Inilah yang membuat saya pribadi mau terlibat, ya setidaknya sebagai penengah di antara dua sahabat," kata Kalla.

Apa bisa mendamaikan dua sahabat yang secara prinsip memang berseberangan aspirasi politik? Najib sudah dilantik, sementara Anwar memprotes hasil pemilu. Situasi memang tidak mudah. Namun, Kalla mengatakan, "Sebagai sahabat, ya tentu tidak ada salahnya untuk tetap mencoba menjadi penengah." Karena misinya itu, Kalla rela menunggu hingga Rabu pagi sejak datang Minggu malam, demi merekonsiliasikan dua sahabat ini, betapapun peliknya. Politik adalah politik yang kadang membawa kerumitannya tersendiri. Belum ada titik temu yang jelas soal rekonsiliasi yang diserukan Najib saat menyampaikan pidato kemenangan pemilu. Anwar tetap meminta kecurangan pemilu diselesaikan dulu walau tidak menutup pintu rekonsiliasi.

"Saya menerima tawaran rekonsiliasi, tetapi saya kan mewakili konstituen saya yang telah merasa dikecewakan dengan sistem pemilu," kata Anwar. Kalla sadar akan keadaan itu, tetapi menyatakan tidak ada kata putus untuk dua sahabat demi rekonsiliasi. Kalla sudah pulang ke Jakarta, tetapi siap kembali ke Kuala Lumpur sewaktu-waktu keadaan memerlukan demikian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com