Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tuduhan untuk Tiga Teman Dzhokhar Tsarnaev

Kompas.com - 02/05/2013, 03:33 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

BOSTON, KOMPAS.com — Tiga tuduhan dikenakan terhadap tiga teman sekelas Dzhokhar Tsarnaev, tersangka pelaku peledakan di Maraton Boston pada 15 April 2013. Tiga teman Dzhokhar yang kini sudah ditahan adalah Dias Kadyrbayev, Azamat Tazhayakov, dan Robel Phillipos. Dua teman yang pertama adalah warga negara Kazakhstan dan nama terakhir adalah warga negara Amerika Serikat.

Tiga tuduhan yang dikenakan pada ketiga teman Dzhokhar ini adalah konspirasi melawan hukum, berbohong kepada penyidik, dan membantu menghilangkan barang bukti. Sidang pemeriksaan pertama pada ketiga teman Dzhokhar digelar di Boston, Rabu (1/5/2013) siang waktu setempat. Mereka bertiga dianggap telah berusaha menyamarkan jejak Dzhokhar, berdasarkan keterangan yang disampaikan Jaksa Federal.

Ketiga teman Dzhokhar ini secara bersama-sama dikenakan tuduhan ketiga, penghilangan barang bukti. Dias dan Azamat dikenakan tuduhan awal konspirasi melawan hukum, sedangkan Robel dikenakan tuduhan berbohong kepada penyidik.

Pengacara Dias dan Azamat kepada CNN mengatakan, kliennya kini sudah ditahan dengan sangkaan pelanggaran imigrasi. Mereka berdua adalah warga negara Kazakhstan yang berada di Amerika Serikat dengan menggunakan visa pelajar. Seperti halnya Dzhokhar dan Robel, mereka berdua adalah mahasiswa di University of Massachusetts-Dartmouth.

Penyidikan awal

Sidang pemeriksaan pertama untuk ketiga tersangka baru ini, Rabu (1/5/2013), usai sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Sebelumnya, FBI menyatakan bahwa sebulan sebelum ledakan itu, Dzhokhar mengatakan kepada Dias dan Azamat bahwa dia tahu cara membuat bom. Kepada penyelidik, Dias juga mengatakan bahwa Dzhokhar memotong pendek rambutnya dua hari setelah ledakan.

Ketika kemudian FBI merilis foto-foto tersangka pelaku peledakan yang saat itu belum teridentifikasi pada 18 April 2013, Dias mengirim pesan singkat kepada Dzhokhar bahwa dia mirip dengan tersangka yang disiarkan di televisi. Menanggapi pesan itu, Dzhokhar menjawab "lol" dan menambahkan "datang saja ke kamarku dan ambil apa pun yang kau mau".

Setelah menerima pesan Dzhokhar, ketiga teman Dzhokhar ini memasuki kamar asrama yang ditempati Dzhokhar. Di sana Dias mengenali tas yang semula berisi petasan telah terbuka dan kosong. "Kadyrbayev tahu saat mendapatkan tas petasan yang kosong bahwa Tsarnaev terlibat dalam pengeboman di maraton," seperti dikutip dari dokumen affidavit negara dalam kasus ini.

Ketiganya lalu meninggalkan kamar Dzhokhar. Ketika mereka sampai ke apartemen yang ditempati Dias dan Azamat di New Bedford, Tsarnaev bersaudara telah ditetapkan sebagai tersangka kasus ini. "Mulai panik," kata Robel kepada penyidik.

Berdasarkan dokumen affidavit yang didapatkan CNN, Dias mengatakan kepada penyidik bahwa mereka bertiga memutuskan membuang ransel tersebut karena mereka tidak ingin Dzhokhar mendapat masalah. Tas tersebut ditemukan penyidik setelah dua hari pencarian di tempat sampah Bedford, akhir pekan lalu.

Namun, Alan Dershowitz, pengacara sekaligus profesor hukum di Harvard, berpendapat tuduhan melawan penegakan hukum yang dikenakan kepada kawan-kawan Dzhokhar ini lemah. Menurut dia, tuduhan ini hanya upaya penyidik untuk bisa menggali informasi lebih dalam soal Dzhokhar. "Kalau itu yang terbaik yang bisa dilakukan FBI, mereka hanya melakukan pemerasan," kecam Dershowitz.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com