Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usul Tutup Guantanamo

Kompas.com - 02/05/2013, 02:46 WIB

Obama menyebut Guantanamo sebagai wilayah tidak bertuan dari sisi hukum. Obama mengatakan, menahan orang-orang tanpa kepastian hukum di penjara itu amat merugikan AS.

Kelompok hak asasi manusia menyambut baik penegasan ulang komitmen Obama untuk menutup penjara Guantanamo. Namun, para aktivis mendesak Obama agar bertindak cepat dan realistis.

Obama menyesalkan

terjadinya status quo, yang telah membuat sebagian besar tahanan ditahan tanpa pengadilan atau kesalahan. Penjara yang didirikan di dekat Pangkalan Angkatan Laut AS di Kuba pada tahun 2002 itu memang khusus untuk menahan tersangka teroris asing.

Penjara Guantanamo dibangun pada era Presiden George W Bush, tetapi sebenarnya amat bertentangan dengan jati diri AS. Dari pengalaman selama ini, kehadiran penjara itu justru lebih banyak merugikan kepentingan negeri ”Paman Sam” itu sendiri.

Sebuah upaya baru untuk menutup penjara itu akan berarti menemukan serangkaian solusi. Beberapa di antaranya mungkin akan dilawan oposisi di kongres. Di massa lalu, sebagian anggota parlemen tidak menghendaki pemindahan tahanan ke AS.

Padahal, seruan Obama itu menyiratkan kemungkinan akan pemindahan tahanan. Obama pernah mengungkapkan janjinya untuk menutup Guantanamo pada akhir masa kampanye pertamanya pada 2008. Dia mengulangi janjinya ketika dilantik pada 2009, tetapi tak pernah terwujud karena amat ditentang oleh oposisi di Kongres.

Tak mau menyerah

Meski mendapat tekanan keras dari Kongres, Obama tidak mau menyerah. Dia berjanji akan melakukan pembicaraan ulang dengan kalangan Kongres untuk membahas agenda penutupan penjara Guantanamo.

Obama sendiri tidak memaparkan jalan baru untuk mengatasi rintangan dari kongres, politik, dan hukum, yang menghambat upaya sebelumnya. Sampai kini Kongres pun masih sangat keberatan jika para tahanan dipindahkan ke AS.(REUTERS/AFP/AP/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com