"Kami tidak menggelar pelatihan militer di sekolah. Kami hanya menyediakan informasi. Para pemuda bisa bergabung dengan sayap militer, mereka tidak membutuhkan latihan militer di sekolah," kata Syam, yang menambahkan tahun depan pelajar putri juga akan mendapat pelatihan yang sama.
Namun, dalam sebuah artikel di situs Kementerian Pendidikan Hamas tertulis ucapan terima kasih kepada Brigade Al-Qassam dan mengharapkan kehadiran perwakilan kelompok ini dalam wisuda sekolah yang juga dihadiri Mohamed Syam.
Namun, tetap saja Syam membantah telah memasukkan pendidikan militer ke sekolah-sekolah di Gaza.
"Aspek militer hanya sekitar satu persen dari seluruh pelatihan," ujar Syam.
"Di sisi lain (Israel), mereka juga melatih pemudanya untuk membenci dan membunuh bangsa Arab serta memberi pelatihan militer untuk para pemudanya," tukas Syam.
Para pemuda Israel memang harus mengikuti wajib militer selama tiga tahun setelah lulus sekolah menengah atas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.