WASHINGTON, KOMPAS.com — Kakak-beradik Tamerlan dan Dzhohkar Tsarnaev, tersangka peledakan di Maraton Boston, berencana menggunakan peledak terakhir mereka di New York, Amerika Serikat. Malam ketika Tamerlan tertembak dan tewas, Kamis (18/4/2013) malam, adalah bagian dari rencana mereka "berpesta" ke New York.
"Mereka membajak mobil dan sopir di Boston malam itu adalah untuk pergi ke New York dengan membawa peledak yang akan diledakkan di Times Square," kata Wali Kota New York Michael Bloomberg dalam jumpa pers di Balaikota New York, Kamis (25/4/2013) siang waktu setempat. Rencana tersebut, tutur dia, berantakan ketika mereka kemudian terlibat baku tembak dengan polisi yang akhirnya menewaskan Tamerlan.
"Tadi malam kami diberitahu FBI bahwa tersangka yang masih hidup (Dzhokhar) mengungkapkan bahwa New York adalah sasaran berikutnya dalam daftar (peledakan) mereka," ujar Bloomberg. Sebelumnya, Komisaris Polisi Boston Raymond Kelly mengatakan, Tsarnaev bersaudara masih memiliki bom "panci" dan lima bom pipa yang akan dibawa ke New York.
Rencana peledakan Times Square, imbuh Kelly, terungkap dari hasil pemeriksaan sementara terhadap Dzhokhar di Rumah Sakit Beth Deacones Israel, Boston, Massachusetts. Pemeriksaan itu juga mendapatkan bahwa rencana peledakan di New York adalah keputusan spontan.
Sumber: CNN/Associated Press/Reuters
Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Teror Bom Boston
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.