Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Korban Marah

Kompas.com - 23/04/2013, 02:34 WIB

Lushan, Senin - Setelah meledakkan batu-batu besar yang menutup jalan dengan dinamit, regu penyelamat China bergegas membawa makanan, air, dan barang bantuan lain ke lokasi bencana di daerah- daerah terpencil di Sichuan, Senin (22/4).

Dua hari berlalu sejak gempa bermagnitudo 6,6 menewaskan sedikitnya 188 orang dan mencederai lebih dari 11.000 orang di Provinsi Sichuan, China barat daya. Namun, regu penyelamat masih berjuang menaklukkan medan berat pegunungan untuk mencapai seluruh kawasan bencana.

Sementara ratusan korban yang selamat dari gempa itu melakukan unjuk rasa karena menganggap otoritas China tak segera membantu mereka.

Para petugas penyelamat mencapai desa-desa paling terpencil di daerah pusat gempa di Baoxing dan Lushan. Sejumlah peralatan berat dan truk-truk pembawa suplai bantuan tak bisa bergerak cepat karena jalan terhalang puing-puing longsoran.

Bongkahan batu-batu besar menghalangi kendaraan. Sebagian daerah yang paling parah terkena gempa hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki.

Pengiriman bahan-bahan bantuan ke daerah terpencil itu, walau tidak cukup memenuhi semua permintaan, menandai kemajuan. Meski demikian, rasa frustrasi meningkat pada sebagian korban.

Di dekat sebuah rumah tua yang runtuh di sisi jalan di Lushan, sekitar 2.000 orang berkumpul, Senin dini hari, untuk mengeluhkan tiadanya makanan.

”Kami di udara terbuka di sini. Tak ada tempat untuk tidur, tak ada apa pun untuk dimakan. Tak seorang pun memberikan perhatian kepada kami,” kata Peng Qiong (45), petani di Desa Chaoyang, di pinggir Lushan.

China telah mengucurkan banyak sumber daya ke Sichuan sejak gempa terjadi Sabtu dini hari, termasuk mengirim dana 1 miliar yuan (Rp 1,6 triliun) dari dana bantuan dan kompensasi bencana. Sekitar 18.000 tentara juga telah dikerahkan.

Tantangan pemerintah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com