Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Bunuh Ratusan Orang

Kompas.com - 23/04/2013, 02:26 WIB

damaskus, senin - Pertempuran sengit yang melibatkan militer dan oposisi Suriah di pinggiran Damaskus sudah berlangsung enam hari, sampai dengan Senin (22/4). Total korban tewas bisa mencapai ratusan orang dan para aktivis menyebut peristiwa itu sebagai ”pembantaian” oleh militer.

Terjadi satu lonjakan dramatis terkait dengan jumlah para korban tewas selama konflik dalam sepekan itu. Laporan tentang peningkatan jumlah korban tewas terjadi setelah pasukan dan milisi loyalis Presiden Bashar al-Assad melancarkan serangan gencar di dua kota di pinggiran Damaskus, ibu kota Suriah.

Dua kota di pinggiran Damaskus, yang menjadi basis oposisi dan titik fokus serangan pasukan dan milisi pro-Assad, yakni Jdaidet Artouz dan Jdaidet al-Fadl. Korban berjatuhan di dua kota tersebut.

Jumlah korban tewas yang telah dilaporkan bervariasi. Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) menyebutkan, 250 orang tewas akibat serangan militer Assad, yang menarget dua distrik itu. Namun, Direktur SOHR menyebutkan, pihaknya baru mengidentifikasi nama untuk 80 korban tewas.

Bisa lebih banyak

Jamal al-Golani, anggota Dewan Pemimpin Revolusi (RLC) oposisi Suriah, menyebutkan, korban tewas bisa mencapai lebih dari 250 orang. Korban terbanyak adalah warga Jdaidet al-Fadl. Oposisi di kota ini menderita kekalahan besar karena militer menyerang dari banyak sisi. Ada 98 mayat berserakan di jalan, dan 86 orang dieksekusi di dekat klinik darurat.

Kelompok aktivis lain, yakni Komite Koordinasi Lokal (LCC), menyebutkan, jumlah korban tewas 483 orang dan kebanyakan korban adalah warga Jdaidet Artouz. Mereka tewas akibat serangan militer Suriah.

Laporan awal, yakni pada hari kelima pascaserangan militer Suriah, baru ada 85 orang tewas. Korban terus berjatuhan dalam satu atau dua hari terakhir. Laporan itu juga dikonfirmasi kantor berita SANA bahwa militer Suriah telah ”menimbulkan satu kerugian besar” bagi kubu oposisi di pinggiran Damaskus.

Informasi lain, yang dirilis SANA, menyebutkan, kekerasan oleh rezim Assad justru terjadi di Jdaidet al-Fadl. Aktivis menyebutkan, terjadi ”pembantaian” di mana enam perempuan dan tiga anak juga menjadi korban.

Abu Ahmad al-Rabi, aktivis di distrik berdekatan Jdaidet Artouz, mengatakan, mereka telah memastikan ada 85 orang dieksekusi, termasuk 28 orang yang ditembak di sebuah rumah sakit darurat setelah pasukan Assad memasuki Jdaidet al-Fadl. Jumlah korban pembantaian diperkirakan jauh lebih banyak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com