Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Bom Boston Berencana Menyerang Lagi

Kompas.com - 22/04/2013, 14:46 WIB

Tom Menino mengatakan bukti mengindikasikan bahwa pasangan bersaudara ini bertindak sendiri, tetapi sang kakak Tamerlan Tsarnaev, 26, telah ''mencuci otak adiknya'' untuk melakukan serangan.

Gubernur Massachusetts, Deval Patrick, mengatakan potongan video pengawasan menunjukkan Dzhokar Tsarnaev berada di lokasi ledakan pertama. "Terlihat dengan cukup jelas bahwa tersangka ini melepas tas punggungnya, menaruh ke bawah, tidak bereaksi saat ledakan pertama terjadi dan kemudian menjauh dari tas punggung saat ledakan kedua berlangsung,'' katanya kepada NBC News. Patrick menambahkan bahwa dia mendapat penjelasan video dari pejabat keamanan. "Cukup jelas tentang keterlibatannya dan cukup menakutkan, sejujurnya,'' katanya.

Gubernur Patrick mengharapkan Dzhokhar Tsarnaev bisa selamat ''karena kami memiliki jutaan pertanyaan, dan pertanyaan tersebut butuh jawaban.''

Tsarnaev bersaudara berasal dari Checnya yang telah tinggal di Amerika sekitar satu dekade. Salah satu pertanyaan kunci terkait motif serangan adalah enam bulan perjalanan yang dilakukan Tamerlan Tsarnaev ke Dagestan pada tahun 2012.

FBI pernah menginterogasi Tamerlan Tsarnaev pada 2011 setelah ada permintaan dari pemerintah asing. Pejabat penegakan hukum AS telah mengonfirmasi hal ini. Namun, kasus tersebut ditutup setelah tidak ditemukan adanya alasan untuk dikhawatirkan.

Dagestan selama ini dikenal sebagi kawasan pemberontak Islamis, tetapi kelompok militan di kawasan tersebut, Mujahidin Kaukus Emirate Provinsi Dagestan membantah keterkaitan mereka dengan serangan Boston dengan mengatakan mereka tidak bertempur dengan AS, tetapi dengan Rusia dan tidak menyerang warga sipil.

Berita terkait baca di Teror Bom di Boston

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com