Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Korban Selamat Makin Tipis

Kompas.com - 01/04/2013, 02:40 WIB

Beijing, Minggu - Otoritas di wilayah Tibet, China, Minggu (31/3), mengatakan bahwa harapan untuk menemukan korban yang selamat makin tipis setelah longsoran lumpur di sebuah tambang emas mengubur 83 petambang dalam tumpukan tanah hingga setebal 30 meter. Hingga Minggu, para petugas penyelamat telah menemukan 11 jenazah dan masih mencari korban lainnya.

Sekitar 3.500 petugas penyelamat dikerahkan dan 300 alat berat dimobilisasi, menurut laporan media pemerintah, Minggu, dengan banyak pekerja terpaksa menggali dengan tangan kosong sambil menghadapi risiko penyakit ketinggian.

Bencana itu terjadi ketika tanah longsor menimpa kamp pekerja tambang di daerah Maizhokunggar, sebelah timur ibu kota Tibet, Lhasa, Jumat pada pukul 06.00. Jenazah pertama ditemukan hari Sabtu pukul 17.35.

Yang Dongliang, Kepala Badan Keselamatan Kerja, mengatakan, sebuah penyidikan mengenai penyebab tanah longsor itu telah dimulai dengan tibanya para ahli dari Kementerian Tanah dan Sumber Daya.

Kantor berita Xinhua menyatakan, banyak petugas penyelamat menggali dengan ”tangan kosong” karena kerusakan pada jalan-jalan setempat telah menghalangi alat berat menuju lokasi kejadian.

Kawasan Tibet yang terletak di pegunungan memang dikenal rentan longsor. Kegiatan pertambangan meningkatkan risiko tanah longsor itu.

Penyakit ketinggian

Zona bencana terletak 4.600 meter di atas permukaan laut dan penyakit ketinggian merupakan sebuah tantangan.

”Kami telah merawat petugas penyelamat yang menderita penyakit ketinggian atau demam karena cuaca yang bersalju,” kata Li Suzhi, Kepala Rumah Sakit Komando Militer Tibet, seperti dikutip Xinhua.

Para korban adalah pekerja cabang China National Gold Group Corporation, sebuah perusahaan milik negara dan perusahaan tambang emas terbesar negara tersebut. Menurut Pemerintah China, tambang yang longsor itu menghasilkan tembaga serta sejumlah logam lain.

Hampir semua yang terkubur adalah orang China Han, etnis mayoritas negara itu, dan dua orang etnis Tibet. Sebagian besar korban adalah pekerja migran dari Provinsi Yunnan, Guizhou, dan Sichuan.

Sampai Minggu sore, para petugas telah menemukan 11 jenazah korban dan masih mencari 72 pekerja lainnya yang hilang. Deputi Sekretaris Partai Komunis China di Tibet, Wu Yingjie, mengatakan, kemungkinannya kecil untuk menemukan korban yang masih hidup.

Beijing mengatakan, penyebab bencana masih diselidiki walaupun media pemerintah mengatakan lumpur longsor itu disebabkan oleh ”bencana alam”. Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang memerintahkan agar segala upaya dikerahkan dalam tugas penyelamatan.

Tibet termasuk wilayah China yang paling miskin walau menghasilkan bahan tambang dalam jumlah besar. Kawasan itu memiliki cadangan besar bahan tambang, seperti tembaga, kromium, bauksit, dan berbagai jenis logam mulia.

Salah satu sumber sentimen anti-China di kawasan tersebut adalah pembagian hasil tambang yang dirasa tidak adil.(AFP/AP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com