Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2013, 08:31 WIB

Kompas.com - Masih banyaknya obat palsu yang beredar di pasaran membuat konsumen harus lebih jeli membedakan mana obat yang layak konsumsi atau tidak.

Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Reri Indriani mengatakan, secara kasat mata obat palsu memang sulit dibeadakan dari obat asli. Metode terbaik adalah melalui uji laboratorium. Karena itu cara paling sederhana untuk mencegah konsumsi obat palsu adalah membeli di apotek yang terpercaya.

"Untuk menghentikan peredaran obat palsu juga dibutuhkan pengurangan permintaan dari obat palsu sendiri. Masyarakat harus lebih cerdas dan kritis," katanya.

Obat palsu berasal dari limbah obat yang sudah kadaluarsa. Selain tidak akan mengobati penyakit, obat-obatan tersebut justru meracuni tubuh, bahkan menyebabkan kematian.

Dalam acara BPOM Sahabat Ibu yang bertajuk "STOP: Supaya Terhindar (dari) Obat Palsu" di Jakarta, Selasa (28/3/2013), Reri memberikan kiat agar terhindar dari obat palsu.

1. Belilah obat di tempat penjualan resmi. Obat keras hanya bisa didapatkan di apotek dengan menggunakan resep dokter, sedangkan obat bebas dan obat bebas terbatas dapat dibeli di apotek dan toko obat berizin.

2. Periksa label yang tercantum pada kemasan obat, yang meliputi nomor izin edar obat yang terdiri dari 15 digit, nama obat, nama dan alamat produsen, serta tanggal kadaluarsa produk.

3. Periksa kemasan obat dengan teliti. Obat harus tersegel dengan baik, warna dan tulisan pada kemasan masih baik, tidak luntur ataupun cacat lainnya.

4. Sampaikan kepada dokter apabila tidak memberikan efek terapi yang diharapkan atau tidak ada kemajuan setelah mengonsumsi obat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Obat Terbaru Diabetes Minim Efek Samping Hipoglikemia

Obat Terbaru Diabetes Minim Efek Samping Hipoglikemia

Obat & Vitamin
Perjalanan Panjang di Balik Obat HIV Pertama

Perjalanan Panjang di Balik Obat HIV Pertama

Obat & Vitamin
Obat Baru Ini Efektif Kikis Kolesterol Jahat

Obat Baru Ini Efektif Kikis Kolesterol Jahat

Obat & Vitamin
Wanita Lebih Rentan Kecanduan Obat Pereda Nyeri

Wanita Lebih Rentan Kecanduan Obat Pereda Nyeri

Obat & Vitamin
Kuku Rapuh? Bisa Jadi Ini Sebabnya

Kuku Rapuh? Bisa Jadi Ini Sebabnya

Obat & Vitamin
Vitamin Utama yang Dibutuhkan Penis

Vitamin Utama yang Dibutuhkan Penis

Obat & Vitamin
Inovasi Baru Tingkatkan Harapan Hidup Pasien Kanker Stadium Lanjut

Inovasi Baru Tingkatkan Harapan Hidup Pasien Kanker Stadium Lanjut

Obat & Vitamin
Efek Samping Obat Anti-Botak Ini Mengganggu Ereksi

Efek Samping Obat Anti-Botak Ini Mengganggu Ereksi

Obat & Vitamin
Omega 3 Bantu Menangkal Efek Buruk Polusi Udara

Omega 3 Bantu Menangkal Efek Buruk Polusi Udara

Obat & Vitamin
Obat Osteoporosis Justru Bikin Tulang Rapuh?

Obat Osteoporosis Justru Bikin Tulang Rapuh?

Obat & Vitamin
Suplemen Kalsium Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung pada Wanita?

Suplemen Kalsium Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung pada Wanita?

Obat & Vitamin
Bahan Antiserangga yang Efektif Cegah Gigitan Nyamuk

Bahan Antiserangga yang Efektif Cegah Gigitan Nyamuk

Obat & Vitamin
Vitamin D Bermanfaat Mencegah Flu?

Vitamin D Bermanfaat Mencegah Flu?

Obat & Vitamin
Suplemen Kalsium Tak Efektif Cegah Tulang Keropos

Suplemen Kalsium Tak Efektif Cegah Tulang Keropos

Obat & Vitamin
Mengapa Obat Antinyeri Tak Efektif Hilangkan Sakit Punggung?

Mengapa Obat Antinyeri Tak Efektif Hilangkan Sakit Punggung?

Obat & Vitamin
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com