Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin, seperti dikutip situs stasiun televisi Rusia berbahasa Arab, Rusia al-Youm, mengatakan, keputusan pada KTT Liga Arab tersebut menunjukkan bahwa Liga Arab menyimpang dari upaya mencari penyelesaian politik di Suriah.
Demikian dilaporkan wartawan Kompas,
Churkin menyebutkan, keputusan Liga Arab memberikan kursi delegasi Suriah kepada Koalisi Nasional (NC) bertentangan dengan hukum internasional. Ia berdalih, keanggotaan Suriah di Liga Arab belum hilang, tetapi hanya dibekukan.
Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir Abdollahian juga menyatakan, menyerahkan kursi perwakilan Suriah ke kelompok yang tak mendapat dukungan rakyat merupakan tindakan berbahaya bagi dunia Arab.
Menurut dia, tindakan Liga Arab itu berarti mengakhiri peran organisasi itu di dunia Arab.
Surat kabar Suriah Thisreen yang pro-rezim menyebutkan, langkah Liga Arab itu merupakan tindakan pencurian kursi dari pemiliknya yang sah. Harian tersebut mengatakan, keputusan itu merupakan tindakan kriminal, baik secara hukum, politik, maupun etika.
Sebaliknya, Menlu Qatar Sheikh Hamd Bin Jasim Bin Jabir al-Thani, dalam konferensi pers, Selasa (26/3) malam, berdalih, pemberian kursi dan hak suara delegasi Suriah kepada NC adalah sebuah langkah tidak seberapa dibandingkan kekejaman rezim Presiden Bashar al-Assad terhadap rakyatnya.
Menurut Sheikh Hamd, seharusnya Liga Arab melakukan langkah lebih jauh dari itu jika mempertimbangkan rezim Assad tiap hari membantai rakyat dan menghancurkan negaranya.
Ia balik menuduh, rezim Presiden Assad-lah yang melanggar hukum internasional dan menolak semua inisiatif damai, baik yang pernah diajukan Kofi Annan maupun Lakhdar Brahimi.
Bantuan senjata
Sementara itu, KTT Liga Arab dalam rekomendasinya memutuskan memberi hak kepada setiap negara anggota Liga Arab memberi bantuan senjata kepada kubu oposisi Suriah.
Dalam rekomendasi yang dibacakan Deputi Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Ben Helli, Liga Arab mengimbau organisasi regional dan internasional lain mengakui NC sebagai satu-satunya wakil sah rakyat Suriah.
Para pemimpin Arab juga meminta Majelis Umum PBB segera menggelar sidang darurat untuk mengeluarkan rekomendasi tentang tindakan kolektif dalam menghadapi situasi yang terus memburuk di Suriah, termasuk kemungkinan memutus hubungan diplomatik secara kolektif dengan Suriah.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al-Araby dalam temu pers bersama Menlu Qatar menyampaikan, keputusan memberi hak kepada anggota Liga Arab memberi bantuan senjata hanya bertujuan membangun keseimbangan dengan mesin militer rezim Assad.
Menurut Araby, suplai senjata ke kubu oposisi tidak berarti menutup pintu solusi politik. Ia menegaskan, solusi politik tetap sangat penting.
Dalam isu Palestina, KTT Liga Arab memutuskan akan menggelar KTT mini Arab di Kairo, Mesir, untuk mewujudkan rekonsiliasi Palestina dengan melibatkan faksi Fatah dan Hamas.
Liga Arab juga meminta kotak dana kota Jerusalem dengan modal 1 miliar dollar AS segera dibuka.