Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Assad Janji Basmi "Ekstremis"

Kompas.com - 23/03/2013, 02:59 WIB

DAMASKUS, JUMAT - Presiden Suriah Bashar al-Assad, Jumat (22/3), berjanji akan ”menyapu bersih” negerinya dari para ekstremis yang menyerang sebuah masjid di pusat kota Damaskus malam sebelumnya. Serangan itu menjadi pukulan besar bagi Assad.

Seorang ulama Sunni terkemuka di Suriah, Sheikh Mohammad Said Ramadan al-Bouti (84), dan seorang cucunya termasuk di antara 49 korban tewas akibat serangan bom bunuh diri, Kamis malam. Sebanyak 84 orang menderita luka-luka.

Serangan itu menjadi pukulan berat bagi Assad karena Bouti dikenal sebagai tokoh Sunni pendukung setia rezim Presiden Assad, yang berasal dari kelompok minoritas Alawite, selama konflik terjadi di Suriah sejak dua tahun lalu.

”Rakyat Suriah, termasuk saya, berjanji, darahmu, darah cucumu, dan darah semua martir negeri ini tidak akan sia-sia,” kata Assad dalam pernyataan resmi yang dikutip kantor berita Pemerintah Suriah, SANA.

Assad kemudian bersumpah akan terus mengikuti ajaran dan pemikiran Bouti selama pihaknya menyapu bersih ”kekuatan kegelapan” dari Suriah.

Serangan tersebut terjadi saat Bouti sedang memberikan ceramah keagamaan di Masjid Iman yang terletak di Distrik Mazraa, di pusat Damaskus yang dijaga ketat.

Paling mengejutkan

Serangan tersebut adalah salah satu serangan paling mengejutkan selama dua tahun berlangsungnya perang saudara di Suriah. Ini juga untuk pertama kalinya serangan diarahkan terhadap masjid, setelah beberapa kali pengamanan ketat Damaskus bisa ditembus musuh-musuh rezim.

Bulan lalu, sebuah bom mobil meledak di kawasan yang sama, menewaskan 53 orang dan melukai lebih dari 200 orang.

Hingga Jumat, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap masjid tersebut.

Ahmed Moaz al-Khatib, ketua organisasi payung oposisi Koalisi Nasional Suriah (NC), turut mengecam serangan bom bunuh diri itu.

”Kami jelas mengecam pembunuhan Dr Mohammad Said al-Bouti. Ini adalah tindak kriminal yang sama sekali ditolak,” tutur Khatib.

Serangan ini terjadi saat pertempuran antara pihak oposisi dan pasukan rezim terus terjadi di Suriah. Kamis, pasukan oposisi dilaporkan merebut sebuah desa di dekat wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menyatakan, PBB akan menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia di Provinsi Aleppo, Suriah utara, beberapa hari lalu.(AP/AFP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com