Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu Siprus Tinggal Empat Hari Lagi

Kompas.com - 22/03/2013, 03:12 WIB

Nikosia, Kamis - Siprus hanya memiliki waktu empat hari untuk menyepakati rencana baru agar dapat menggalang dana dan terhindar dari kebangkrutan. Bank Sentral Eropa memperingatkan akan menarik bantuan jika tidak ada solusi hingga pekan depan.

Menghadapi ultimatum tersebut, Pemerintah Siprus bergegas membahas paket baru yang akan melegakan parlemen ataupun kreditor internasional. Para pemimpin partai bertemu dengan presiden di Nikosia, Kamis (21/3), untuk memikirkan cara menggalang dana sebesar 5,8 miliar euro sebagai persyaratan untuk mendapatkan talangan sebesar 10 miliar euro.

”Salah satu langkah yang disepakati adalah membentuk Dana Investasi Solidaritas. Dana ini akan diisi sumbangan dari masyarakat Siprus, pebisnis, dan investor asing,” kata Demeteris Syllouris, ketua partai kecil berhaluan kiri, setelah bertemu Presiden Nicos Anastasiades.

Rincian teknis dan legal rencana ini masih dibahas. Rancangan undang-undang akan dikaji oleh kabinet, Kamis sore waktu setempat, kata juru bicara pemerintah, Christos Stylianides.

Hal lain yang termasuk dalam rencana B adalah restrukturisasi bank bermasalah di Siprus dengan bantuan Rusia, dana pensiun, dan menerima tawaran dana dari gereja Ortodoks. Pungutan pajak deposito juga masih dimungkinkan.

”Program kami akan siap Senin mendatang,” ujar Gubernur Bank Sentral Siprus Panicos Demetriades.

Komisi Eropa kemarin juga mengkhawatirkan risiko gagal bayar Siprus. Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso berbicara dengan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengenai kemungkinan solusi untuk Siprus. Sumber-sumber di Uni Eropa mengatakan, Nikosia memiliki waktu hingga Selasa untuk meloloskan rencana itu di parlemen. Jika tidak, Siprus akan ditendang dari zona euro.

Menteri Keuangan Siprus Michalis Sarris masih berada di Moskwa dan berusaha mendapatkan bantuan dari Rusia. Bantuan dari Rusia tidak dalam bentuk pinjaman, tetapi berupa investasi, kata Sarris kepada televisi CyBC.

”Kami mendiskusikan tentang gas, kerja sama perbankan, dan masalah lain,” kata Sarris, seperti dikutip kantor berita Rusia, ITAR-Tass.

Siprus memiliki kandungan gas yang besar. Perusahaan energi Rusia telah menunjukkan minat untuk mengeksplorasi sumber daya alam tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com