Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Regulasi Usia Jemaah Haji Lansia Diubah

Kompas.com - 18/03/2013, 15:28 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Agama Suryadharma Ali akan mengubah regulasi tentang usia jemaah haji lanjut usia (lansia). Usia ini akan menentukan prioritas dari Kementerian Agama bagi jemaah dalam hal keberangkatan ibadah haji.

"Sekarang kan masih banyak anggota jemaah haji yang umurnya 100 tahun ke atas. Tahun kemarin ada anggota jemaah yang usianya 110 tahun, itu yang tertua. Kini kebijakan jemaah lansia akan diprioritaskan yang 83 tahun ke atas," kata Suryadharma saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (18/3/2013).

Pengubahan kebijakan itu terkait ingin meningkatkan Indeks Kepuasan Jamaah Haji setiap tahunnya. Indeks Kepuasan Jamaah Haji di tahun 2012 menurun tipis dari 83 persen di tahun 2011 menjadi hanya 81 persen di tahun 2012. Namun, Suryadharma menilai pengubahan kebijakan prioritas jemaah haji ini tidak berarti bakal merugikan jemaah haji yang sudah mendapatkan porsi sebelumnya.

"Yang tahun ini sudah mendapat kursi, ya harus berangkat. Tidak diganggu sedikit pun porsinya. Nanti kalau ada sisa, maka sisa itu juga diprioritaskan untuk usia 83 tahun ke atas," tambahnya.

Sebenarnya, lanjut Suryadharma, pemerintah juga sudah memprioritaskan usia jemaah haji ini. Namun, kesempatannya diberikan di posisi belakang sehingga jemaah lansia ini selalu berangkat belakangan. Namun, prioritasnya kali ini akan selalu diberikan di depan sehingga jemaah lansia bisa berangkat lebih dulu dibandingkan yang muda.

"Nanti usia jemaah haji yang akan berangkat akan terus diturunkan. Ya kalau bisa sampai 65 tahun atau 60 tahun. Tapi ini akan perlu lama," tambahnya.

Saat ini, porsi jemaah haji lansia mencapai 30 persen dari total jemaah haji yang berangkat setiap tahunnya yaitu sebesar 280.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com