Sebelumnya media massa Filipina ramai memberitakan adanya kekerasan yang dilakukan aparat keamanan Malaysia terhadap para pekerja migran Filipina di Sabah setelah krisis terjadi. Tuduhan itu langsung dibantah Kementerian Pertahanan Malaysia. Namun, Hernandez menambahkan masih akan menyelidiki kejadian sebenarnya.
Pemerintah Filipina sebelumnya lima kali mengirim nota diplomatik, yang meminta pihak Malaysia mengizinkan diplomatnya menemui warga mereka di Sabah pascainsiden berdarah tersebut.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario juga meminta izin agar kapal militernya bisa merapat ke Lahad Datu jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mengevakuasi semua warganya.
Pada Senin, Menteri Dalam Negeri Filipina Mar Roxas juga menggelar pertemuan tertutup dengan salah satu pemimpin Kesultanan Sulu, Esmail Kiram II.
Keduanya bertemu membahas kemungkinan cara yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan krisis berdarah yang terjadi dan dipicu para pengikut Jamalul Kiram III, pria yang mengklaim diri sebagai Sultan Sulu.
Walaupun menolak merinci, Esmail mengaku menyampaikan kepada Roxas soal pentingnya Pemerintah Malaysia menyetujui tawaran gencatan senjata, yang dilontarkan Jamalul sebelumnya.(AFP/AP/DWA)