Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

King dan Kontroversi 10 Dentang Lonceng untuk Chavez

Kompas.com - 08/03/2013, 19:06 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Promotor tinju veteran Don King menuai kontroversi saat meminta dunia tinju menghormati kematian pemimpin sosialis Venezuela, Hugo Chavez, dengan membunyikan bel sebanyak 10 kali.

Tradisi membunyikan bel sebanyak 10 kali ini biasa dilakukan apabila ada orang-orang yang berjasa besar pada dunia tinju meninggal dunia. Biasanya tokoh-tokoh itu adalah petinju, promotor, wasit, atau orang-orang yang terlibat langsung dalam pergelaran pertarungan tinju.

Keterlibatan Hugo Chavez pada dunia tinju tentunya menimbulkan pro dan kontra. Apalagi di dunia tinju profesional Amerika, aliran politik Chavez jelas banyak penentangnya.

Namun, King tak peduli. Ia akan tetap melakukan penghormatan buat Chavez saat pergelaran pertarungan tinju di Barclays Center, Sabtu malam. "Banyak orang yang suka atau tidak suka kepadanya," kata King. "Tetapi, saya mencintainya. Dia seperti saudara buat saya."

Sabtu malam ini, King akan menggelar pertarungan perebutan gelar juara dunia kelas berat ringan versi WBC antara juara bertahan Tavoris Cloud yang akan menghadapi mantan juara Bernard Hopkins yang telah berusia 48 tahun.

Menurut King pula, ia mengenal Chavez sejak pemimpin karismatik Venezuela tersebut masih bertugas sebagai tenaga keamanan di pertarungan-pertarungan tinju di Caracas pada 1971. "Orang ini mewakili rakyat miskin dan tertindas di Venezuela," kata King. "Buat orang-orang yang belum pernah bertemu dokter, ia membawa dokter kepada mereka dan bukannya membawa mereka kepada dokter. Ia merupakan pemimpin besar dan sangat menyayangi rakyat yang diwakilinya.

Keinginan King bisa jadi akan ditentang oleh orang-orang yang tidak menyukai Chavez. Dalam konferensi pers, saat King melontarkan gagasan untuk menghormati Chavez dengan dentang bel sebanyak 10 kali, perwakilan stasiun televisi HBO dan Komisi Atletik negara bagian New York (NYSAC) hanya tersenyum sambil mengatakan, "Enggak janji, ya...."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com