CARACAS, KOMPAS.com — Nicolas Maduro, pemimpin sementara Venezuela yang menggantikan Hugo Chavez, menuding Amerika Serikat hendak mengganggu demokrasi negara itu. Pemerintah Venezuela menyebutkan, dua diplomat AS telah diusir karena dituding ingin membuat kondisi Venezuela tak stabil.
Maduro yang kini menjadi presiden sementara dengan sengit menuduh lawan-lawan, baik dalam maupun luar negeri, termasuk menyebut Amerika Serikat, ingin mengacau Venezuela.
Chavez wafat setelah berjuang melawan kanker dan digantikan Maduro. Sebelumnya, Maduro menjabat sebagai wakil presiden.
Orang-orang dekat Chavez sudah lama mengklaim bahwa AS berada di belakang kudeta yang gagal di Venezuela pada tahun 2002. Pemerintah Venezuela juga pernah mengusir seorang perwira militer AS pada tahun 2006.
Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS Patrick Ventrell, Pemerintah Venezuela dinilai tidak berminat memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat. Akan tetapi, Ventrell membantah negaranya berencana mengacaukan situasi Venezuela.
Selain itu, Ventrell menyebutkan adanya dugaan bahwa Pemerintah Amerika Serikat berperan menyebabkan penyakit yang diderita Chavez sebagai pernyataan absurd. Ventrell mengisyaratkan, Amerika Serikat bisa membalas dengan mengusir diplomat Venezuela.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.