JAKARTA, KOMPAS.com -- Pemerintah China berencana menaikkan pengeluarannya sebesar 10 persen pada tahun ini. Hal ini semata-mata dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi negara itu sebesar 7,5 persen.
Seperti dikutip ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Rabu (6/3/2013), rencana ini disampaikan kemarin pada pembukaan National People's Congress. Rencana tersebut sebagai respon untuk mengantisipasi efek negatif pelambatan ekonomi AS akibat pemangkasan defisit anggaran otomatis sebesar 85 miliar dollar AS pada tahun ini.
Sebelumnya, Vice Chairman The Fed juga memberi pernyataan untuk tetap melakukan kebijakan ekspansi dengan tetap menjaga likuiditas perekonomian untuk mengantisipasi efek pelambatan likuiditas dari sisi fiskal.
Di sisi lain Presiden AS, Barack Obama, melakukan pendekatan yang berbeda untuk negosiasi anggaran. Ia bertemu secara personal dengan tokoh-tokoh partai Republik, sebelumnya dilakukan hanya dengan juru bicara House, Joe Boehner.
Indeks Dow Jones mencatat rekor baru 14.253,8 (naik sekitar 0,89 persen) sejak 9 Oktober 2007. Harga minyak mentah pun naik merespon positif rencana stimulus tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.