AMBON, KOMPAS.com — Wakil Kepala Badan Kehormatan DPR RI Siswono Yudo Husodo mengakui, korupsi dan suap yang kerap melibatkan anggota DPR RI menjadi salah satu penyebab hancurnya citra parlemen di mata publik.
"Banyak sekali anggota DPR yang terlibat korupsi dan kasus suap. Inilah penyebab hancurnya citra DPR," ungkap Siswono kepada sejumlah wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (27/2/2013).
Siswono datang ke Kantor Gubernur Maluku bersama lima anggota BK lainnya, antara lain Anshari Siregar, Abdul Gafar Patape, dan Ali Maskur Musa. Mereka sempat bertemu beberapa menit dengan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu.
Siswono mengungkapkan, akibat keterlibatan sejumlah anggota DPR dengan masalah korupsi, kredibilitas lembaga tinggi negara selalu menjadi masalah serius yang kerap disoroti publik. Bahkan, saat ini, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap DPR menurun drastis.
"Hilang kepercayaan dari masyarakat itu karena banyak anggota DPR yang terlibat masalah korupsi. Inilah yang menghancurkan kredibilitas DPR akhir-akhir ini dan saat ini kredibilitas DPR sangat lemah," ujar Siswono.
Terkait persoalan tersebut, Siswono mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk menertibkan perilaku anggota DPR yang tidak taat aturan dengan selalu membangun komunikasi dengan seluruh fraksi di DPR. Dalam rangka membangun citra DPR yang rusak saat ini, Siswono mengimbau agar anggota DPR dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak mencederai lembaga DPR dengan masalah hukum.
"Makanya, kita terus berupaya dengan melakukan komunikasi dengan seluruh fraksi di DPR agar para anggotanya dapat menjaga etika dengan baik. Kita juga akan memperbaiki kode etik dan tata laksana BK nantinya," kata Siswono.
Siswono juga menjelaskan, hingga kini, 2 anggota DPR telah diberhentikan, 6 mengundurkan diri dengan berbagai alasan, dan 7 anggota lainnya diberhentikan sementara. Seusai menemui Gubernur, Siswono beserta rombongan lalu menuju Kantor DPRD Maluku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.