Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Quetta Kembali Berduka

Kompas.com - 18/02/2013, 03:26 WIB

Quetta, Minggu - Warga Quetta, Pakistan barat daya, kembali berduka setelah bom berdaya ledak tinggi meledak di pasar yang padat pengunjung, Sabtu (16/2) petang. Akibat kekerasan sektarian yang menyasar warga Muslim Syiah itu, 81 orang tewas dan 178 orang lainnya menderita luka-luka.

Ribuan orang, Minggu (17/2), pun menggelar aksi protes di beberapa kota di Pakistan. Mereka menuntut pemerintah melindungi pada warga Syiah, yang belakangan ini menjadi sasaran empuk serangan bom.

Salah seorang pejabat senior mengatakan, jumlah korban tewas bisa bertambah karena sekitar 20 korban kondisinya kritis. Warga berusaha mencari korban yang mungkin masih hidup di bawah reruntuhan bangunan.

Bom meledak di area pasar yang menjual barang kelontong, sayuran, dekat sekolah bahasa dan pusat komputer. Ledakan besar terjadi pada petang hari, saat warga sedang berbelanja dan anak-anak pulang sekolah.

Kepala kepolisian Quetta, Mir Zubai Mehmood, menjelaskan, berat bahan peledak itu diduga mencapai 1.000 kilogram. Bom berdaya ledak tinggi itu ditaruh di tangki air dan meledak di Hazara, tak jauh dari Quetta, ibu kota Provinsi Baluchistan, Pakistan barat daya.

Pemerintah Pakistan, yang dinilai tak mampu melindungi etnis atau kelompok minoritas, terus mendapat tekanan lima bulan terakhir sejak serangan bom mulai marak lagi di Pakistan pada pertengahan Oktober 2011.

Minoritas Syiah selalu menjadi target serangan yang dilancarkan kelompok garis keras Lashkar-e-Jhangvi (LeJ), yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Hazara itu.

Sebelumnya, LeJ juga mengaku meledakkan klub biliar yang ramai di Quetta, 10 Januari, yang menewaskan 81 orang dan melukai 120 orang.

Pengakuan LeJ itu memperkuat kecurigaan warga minoritas bahwa badan intelijen negara gagal menjamin keamanan minoritas, termasuk Syiah. ”Serangan teroris terhadap kelompok Syiah di Hazara adalah bukti kegagalan intelijen dan pasukan keamanan” kata Gubernur Baluchistan Nawab Zulfiqar Ali Magsi saat mengunjungi korban di rumah sakit.

Pemimpin Syiah di Hazara meminta pemerintah segera mengambil aksi nyata. Mereka memperingatkan pemerintah dan warga Pakistan bahwa kekerasan sektarian akan mudah menyebar di seluruh wilayah negeri itu jika tidak ada aksi nyata untuk mencegahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com