Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Bersenjata Suriah Culik 300 Orang

Kompas.com - 17/02/2013, 02:01 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Lebih dari 300 orang diculik oleh kelompok-kelompok bersenjata di Suriah barat selama dua hari dalam serangkaian penculikan sektarian, kata satu kelompok pemantau dan penduduk pada Sabtu (16/2/2013). Gelombang penculikan yang sebagian besar korbannya adalah perempuan dan anak-anak, dimulai Kamis ketika sekitar 40 warga sipil dari desa-desa mayoritas Syiah Fua dan Kafraya diculik oleh kelompok-kelompok bersenjata di Provinsi Idlib. Beberapa jam kemudian lebih dari 70 orang dari desa-desa dan kota-kota Sunni diculik sebagai tindakan balasan oleh pria-pria bersenjata dekat desa-desa Syiah.
     
Berikutnya, puluhan orang dari kota-kota oposisi Sunni termasuk Sarmin, Saraqeb yang dikuasai kelompok perlawanan dan Binesh dan Maaretal-Numan ditangkap oleh pria-pria bersenjata propemerintah, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. "Dalam dua hari, jumlah orang yang diculik meningkat menjadi lebih dari 300 orang," kata direktur Observatorium Rami Abdel Rahman kepada AFP melalui telepon.
     
Mayoritas kelompok perlawanan  yang memerangi pemerintah adalah warga Sunni, sementara suku yang berkuasa dan banyak pendukungnya berasl dari sekte minoritas Alawi, satu bagian dari Syiah.
     
Seorang penduduk berusia 29 tahun dari Fua mengatakan penculikan-penculikan itu dimulai ketika kelompok bersenjata dari Sarmin menculik lebih dari 40 orang sebagian besar dari Fua dan Kafraya  dari satu bus penumpang menuju Damaskus. Ia mengatakan puluhan warga sipil Sunni diculik sebagai tindakan balasan walaupun sebagian besar wanita dan anak-anak kemudian dibebaskan.
     
Penduduk, yang berbicara tanpa bersedia namanya disebutkan  mengatakan penculikan-penculikan antara desa-desa yang berseteru adalah kejadian biasa dan biasanya berakhir dengan pertukaran para korban.
     
Penculikan-penculikan meningkat di Suriah sejak awal pemberontakan hampir dua tahun,akibat situasi yang tidak aman dan kekurangan jatah pangan di tengah-tengah krisis keuangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com