NC akan menyampaikan solusi politik baru yang akan diadopsi pada sidang umum NC, pekan depan, di Kairo. Keputusan memilih solusi politik itu seiring dengan kecenderungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, dan masyarakat internasional yang memprioritaskan solusi politik dalam krisis Suriah. Demikian dilaporkan wartawan Kompas,
NC sempat meminta Wakil Presiden Suriah Farouk al-Sharaa mewakili rezim Damaskus untuk berunding dengan oposisi. Al-Sharaa di mata NC dan masyarakat internasional dikenal bersih dan tidak terlibat dalam kekerasan di Suriah.
Alasan mencabut tawaran dialog itu adalah tenggat pada 10 Februari. Hingga tanggal tersebut, rezim Assad dinilai tidak mengindahkan tawaran yang disampaikan Muaz al-Khatib.
Salah seorang petinggi NC, Haitham al-Maleh, mengungkapkan bahwa garis besar solusi politik yang akan diadopsi NC adalah cara efektif menumbangkan rezim Assad dan pembentukan lembaga hukum, kepolisian, militer, serta lembaga penegakan keadilan transisi sebagai lembaga penyidikan dan rekonsiliasi. Selain itu, sidang umum NC juga akan memutuskan apakah akan membentuk pemerintah sementara atau pemerintah transisi.
Menurut Al-Maleh, apa pun nama pemerintah itu nanti, keanggotaannya berasal dari oposisi di dalam dan luar negeri Suriah. Terkait tenggat dialog, dia membantah ada rencana pertemuan antara Al-Khatib dan Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem di Moskwa, Rusia
Petinggi NC lain, Haitham Marwa Amin, menegaskan, NC tidak terkait dengan bocoran berita tentang rencana pembentukan forum dialog yang beranggotakan 120 tokoh dari kubu pemerintah dan oposisi. Forum dialog itu disebut bertujuan membentuk dewan petinggi yang dipimpin Wakil Presiden Farouk al-Sharaa. Dewan tersebut yang akan mengendalikan masa transisi dan menyiapkan pemilu.
Marwa Amin mengungkapkan, rencana forum dialog itu memang datang dari kubu oposisi di dalam Suriah, tetapi ditolak keras NC dan Tentara Pembebasan Suriah (FSA).
Di Antakia, Turki, sejumlah tokoh Kristen Suriah membentuk organisasi Warga Kristen Suriah untuk Demokrasi. Wadah tersebut bertujuan menyatukan warga Kristen Suriah mendukung revolusi melawan rezim Assad.