”Paus sudah menegaskan akan menggunakan waktunya untuk berdoa dan berefleksi,” ujar Lombardi.
Pengunduran diri Benediktus XVI akan segera diikuti pertemuan Dewan Kardinal. Selama pemilihan, mereka akan terputus total dari dunia luar, tanpa alat komunikasi. Saat pemilihan berlangsung, para kardinal akan menentukan sendiri pilihan mereka secara tertutup. Sebanyak 117 kardinal yang pada Maret berusia di bawah 80 tahun berhak memilih Paus baru.
Pilihan akan dijatuhkan pada salah satu kardinal yang dianggap layak memimpin 1,2 miliar umat Katolik sedunia. Proses pemilihan ini amat rumit dan sangat rahasia untuk publik. Terkadang proses pemilihan membutuhkan waktu berhari-hari.
Hanya saja, jika sudah ada yang terpilih, akan keluar asap putih dari cerobong di sebuah sudut Takhta Suci Vatikan, yakni Kapel Sistina. Setelah itu akan diumumkan ucapan habemus Papam, yang berarti ”kita memiliki Paus”. Ini merupakan salah satu momen mengharukan dalam agama Katolik.
Menjelang pemilihan, muncul harapan agar Paus baru terpilih dari luar Eropa. Amerika Latin, Asia, hingga Afrika berharap Paus baru berasal dari kawasan mereka. Ini sehubungan dengan pesatnya perkembangan umat Katolik di luar Eropa.
”Memang Amerika Latin menjadi wilayah perkembangan umat Katolik. Namun, saya tidak akan melakukan ramalan soal siapa yang akan terpilih,” kata R Andrew Chesnut, profesor studi agama dari Universitas Persemakmuran Virginia, Amerika Serikat.