Perancis melancarkan misinya di Mali sejak 11 Januari untuk membantu Mali memerangi milisi Ansar Dine dan ekstremis lain yang merupakan binaan Al Qaeda. Kelompok ini sejak April lalu menguasai dua pertiga wilayah terutama di Mali utara.
Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian, Rabu, mengatakan, pasukan Mali dan Perancis terlibat kontak senjata dengan milisi garis keras di wilayah sekitar Gao. ”Benar ada bentrokan itu,” kata Drian.
”Setelah pasukan kami, didukung Mali, mulai berpatroli di sekitar kota yang kami kuasai, mereka berpapasan dengan sisa-sisa milisi. Kami mengalahkan mereka dan mengamankan kota. Kemarin kelompok milisi di sekitar Gao menggunakan roket,” kata Le Drian
Le Drian menuturkan, ratusan pemberontak tewas dalam serangan udara dan pertempuran langsung di Mali sejak Perancis melancarkan serangan di Konna dan Gao.