Vladivostok, Kompas -
Hal itu dikemukakan Wakil Ketua Duma (Parlemen Rusia) Sergey V Zheleznyak dalam pertemuan bilateral terbuka dengan Wakil Ketua DPR Pramono Anung Wibowo sebagaimana dilaporkan wartawan Kompas
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sekadar berbagi informasi tentang hubungan kedua negara, seperti masalah peluang belajar, kesempatan meningkatkan perekonomian dengan keikutsertaan dalam pameran skala internasional, dan peningkatan sektor pariwisata.
Zheleznyak mengatakan, ”Pemerintah Rusia mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas bantuan investigasi jatuhnya pesawat Sukhoi. Saya senang sekali, tragedi Sukhoi tidak memengaruhi hubungan perdagangan Indonesia-Rusia.”
Menurut Zheleznyak, Indonesia menganggap Rusia sebagai mitra strategis. Kemitraan merupakan prasyarat untuk meningkatkan proyek global, seperti proyek bersama pembangunan jalur kereta api di Kalimantan. Hubungan Rusia dan Indonesia akhir-akhir ini memang sudah berkembang dinamis, bukan hanya di tingkat pemerintahan, melainkan juga parlemen, pebisnis, dan organisasi masyarakat.
Rusia juga menilai kontribusi Indonesia terhadap kawasan Asia Pasifik cukup tinggi. Dalam berbagai forum internasional, Indonesia memainkan peranan sangat aktif. ”Kerja sama ekonomi Rusia dan Indonesia berjalan dan berkembang baik. Volume perdagangan saat ini telah mencapai 5 miliar dollar AS,” ujar Zheleznyak.
Pramono mengatakan, selama ini persepsi dunia tentang Rusia seperti di film-film hanyalah negara yang pendiam dan misterius. Parlemen Indonesia akan mendukung Pemerintah Indonesia untuk membeli peralatan militer dari Rusia. Hal ini sekaligus memberikan perimbangan agar Pemerintah Indonesia tidak sekadar membeli peralatan militer dari Barat atau Amerika Serikat.
”Bagaimanapun kita memang mempunyai pengalaman pembelian pesawat Sukhoi,” ujar Pramono.