Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Sukhoi Jadi Pelajaran Rusia

Kompas.com - 30/01/2013, 02:47 WIB

Vladivostok, Kompas - Kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, menjadi pelajaran berharga bagi Rusia. Tragedi yang memakan banyak korban itu mendorong Rusia untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem dukungan radar di bidang kedirgantaraan.

Hal itu dikemukakan Wakil Ketua Duma (Parlemen Rusia) Sergey V Zheleznyak dalam pertemuan bilateral terbuka dengan Wakil Ketua DPR Pramono Anung Wibowo sebagaimana dilaporkan wartawan Kompas Stefanus Osa di sela-sela Forum Parlemen Asia Pasifik (APPF) Ke-21 di Vladivostok, Rusia, Selasa (29/1).

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sekadar berbagi informasi tentang hubungan kedua negara, seperti masalah peluang belajar, kesempatan meningkatkan perekonomian dengan keikutsertaan dalam pameran skala internasional, dan peningkatan sektor pariwisata.

Zheleznyak mengatakan, ”Pemerintah Rusia mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas bantuan investigasi jatuhnya pesawat Sukhoi. Saya senang sekali, tragedi Sukhoi tidak memengaruhi hubungan perdagangan Indonesia-Rusia.”

Mitra strategis

Menurut Zheleznyak, Indonesia menganggap Rusia sebagai mitra strategis. Kemitraan merupakan prasyarat untuk meningkatkan proyek global, seperti proyek bersama pembangunan jalur kereta api di Kalimantan. Hubungan Rusia dan Indonesia akhir-akhir ini memang sudah berkembang dinamis, bukan hanya di tingkat pemerintahan, melainkan juga parlemen, pebisnis, dan organisasi masyarakat.

Rusia juga menilai kontribusi Indonesia terhadap kawasan Asia Pasifik cukup tinggi. Dalam berbagai forum internasional, Indonesia memainkan peranan sangat aktif. ”Kerja sama ekonomi Rusia dan Indonesia berjalan dan berkembang baik. Volume perdagangan saat ini telah mencapai 5 miliar dollar AS,” ujar Zheleznyak.

Pramono mengatakan, selama ini persepsi dunia tentang Rusia seperti di film-film hanyalah negara yang pendiam dan misterius. Parlemen Indonesia akan mendukung Pemerintah Indonesia untuk membeli peralatan militer dari Rusia. Hal ini sekaligus memberikan perimbangan agar Pemerintah Indonesia tidak sekadar membeli peralatan militer dari Barat atau Amerika Serikat.

”Bagaimanapun kita memang mempunyai pengalaman pembelian pesawat Sukhoi,” ujar Pramono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com