Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/01/2013, 17:16 WIB
EditorErvan Hardoko

PESHAWAR, KOMPAS.com — Sesosok mayat yang diyakini sebagai mata-mata AS yang membantu memberikan informasi keberadaan salah satu pemimpin militan Pakistan, Mullah Nazir, ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, Rabu (23/1/2013).

Mayat pria itu kemudian diidentifikasi sebagai Asmatullah Kharoti, seorang warga Afganistan. Mayat Asmatullah ditemukan di kota Wana, Waziristan Selatan, di dekat perbatasan Pakistan-Afganistan.

Pejabat setempat mengatakan, Asmatullah tewas akibat luka tembakan dan juga ditemukan luka sayatan senjata tajam di lehernya.

Aparat keamanan menduga Asmatullah dibunuh oleh kelompok militan karena diduga membantu AS menewaskan Mullah Nazir. Di tubuh Asmatullah terdapat dua catatan yang menyatakan bahwa almarhum adalah seorang pengkhianat.

"Inilah nasib seorang mata-mata," begitu isi catatan pertama.

"Dia adalah seorang mata-mata yang memberikan informasi kepada AS dan pasukan ISAF di Afganistan tentang kegiatan kami," seorang pejabat lokal membacakan isi catatan kedua.

"Dia bertanggung jawab atas kematian lima anggota senior kami, termasuk Mullah Nazir, yang tewas dalam serangan drone. Dia mengaku telah menanam pelacak di dalam sebuah Al Quran digital," masih isi catatan kedua itu.

Mullah Nazir tewas dalam serangan drone AS pada 2 Januari 2013. Mullah Nazir adalah salah seorang komandan senior di Waziristan Selatan yang mengendalikan serangan terhadapan pasukan AS, NATO, dan Pemerintah Afganistan.

Dia juga diyakini memberikan bantuan dan perlindungan untuk para anggota Al Qaeda.

Dua anggota kelompok militan kepada AFP mengatakan, Kharoti memberikan sebuah Al Quran digital, yang di dalamnya sudah dipasang pelacak, kepada Nazir.

"Dia memberikan Al Quran digital itu kepada Nazir dan beberapa orang lainnya. Di dalamnya sudah dipasang chip yang membuat drone AS mengetahui lokasi kami," kata salah seorang anggota militan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke