Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resolusi Damai Jadi Fokus Pertemuan

Kompas.com - 12/01/2013, 03:46 WIB

Geneva, Jumat - Mediator internasional untuk perdamaian Suriah, Lakhdar Brahimi, memulai pembicaraan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dan Rusia, Jumat (11/1), di Geneva, Swiss. Pertemuan ini difokuskan mencari solusi politik untuk mengakhiri konflik selama di Suriah.

Brahimi, utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Liga Arab, bertemu Wakil Menlu Rusia Mikhail Bogdanov dan Wakil Menlu AS William Burns di kantor pusat PBB di Geneva. AS dan Rusia sejauh ini memiliki perbedaan sikap yang tajam dalam menyikapi krisis yang telah berjalan hampir dua tahun itu.

Tidak seorang pun dari ketiga orang itu berkomentar saat memasuki ruang pertemuan yang tertutup untuk media itu. Brahimi lebih dahulu bertemu empat mata dengan Burns, lalu dengan Bogdanov, sebelum mengadakan pertemuan segitiga.

Seorang pejabat AS menjelaskan, pembicaraan tiga pihak itu terfokus pada upaya ”menciptakan kondisi guna mendorong solusi politik, khususnya lembaga pemerintahan transisi” yang disepakati pada pertemuan tingkat menteri di Geneva, Juni 2011.

Telah disepakati bahwa nasib Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang tengah diperangi kelompok oposisi ini, harus diperjelas. Brahimi juga pernah menyarankan agar Assad sebaiknya meletakkan jabatan.

”Posisi AS jelas, Assad telah kehilangan semua legitimasi dan harus lengser untuk memungkinkan solusi politik dan transisi demokrasi yang menjadi aspirasi rakyat Suriah,” kata pejabat AS itu kepada Reuters.

Sebelum pertemuan terbaru ini, Rusia mengulangi lagi sikapnya bahwa Assad tidak harus disingkirkan dari kekuasaannya oleh pasukan eksternal. Penyingkiran Assad tidak harus menjadi prakondisi bagi negosiasi.

”Hanya rakyat Suriah sendiri yang bisa setuju satu model atau pengembangan lebih lanjut dari negara mereka,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich.

Di Suriah sendiri, Jumat, kelompok oposisi menyerang pangkalan militer Taftanaz di Suriah utara. Hal itu merupakan langkah maju dari kubu oposisi yang sebelumnya, selama tiga hari berturut-turut, digempur pasukan Suriah.

Badan Pengungsi PBB (UNHCR) menjelaskan, pengungsi Suriah di negara-negara tetangga dan Afrika Utara telah bertambah lebih dari 100.000 orang pada Desember. Saat ini telah mencapai total 612.134 orang.

Sebagian besar pengungsi tersebar di Jordania, Lebanon, dan Turki, tiga negara yang bertetangga langsung dengan Suriah. Pengungsi juga tercatat di Mesir, Irak, dan Afrika Utara. Cuaca dingin memperburuk kondisi para pengungsi ini.(REUTERS/AFP/AP/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com