Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chavez Berjuang Hadapi Infeksi Paru-paru

Kompas.com - 05/01/2013, 08:02 WIB

CARACAS, KOMPAS.com — Presiden Venezuela Hugo Chavez masih berjuang menghadapi infeksi paru-paru. Infeksi itu membuatnya sulit bernapas, menyiratkan memburuknya kondisi presiden berusia 58 tahun itu.

Pemimpin sosialis itu tidak tampak di muka umum sejak menjalani operasi kanker keempat tanggal 11 Desember di Havana, Kuba. Laporan paling akhir dari Pemerintah Venezuela, Kamis (3/1/2012) malam, meningkatkan spekulasi bahwa Chavez kemungkinan besar tidak akan bisa dilantik untuk masa jabatan barunya, yang dijadwalkan tanggal 10 Januari.

"Comandante Chavez telah menghadapi komplikasi sebagai akibat infeksi paru-paru yang parah," kata Menteri Informasi Ernesto Villegas lewat televisi.

"Infeksi ini telah menyebabkan kesulitan pernapasan, yang membuat Comandante Chavez harus mematuhi sepenuhnya perawatan medisnya," katanya.

Pernyataan pemerintah itu menimbulkan dugaan bahwa Chavez mungkin bernapas dengan bantuan mesin. Namun, pemerintah tidak membicarakan hal itu dan tidak memberikan rincian mengenai perawatan presiden itu.

"Tampaknya dia mengalami pneumonia yang sangat parah yang dideritanya setelah kegagalan pernapasan. Itu tidak terlalu spesifik," kata Dr Alejandro Rios- Ramirez, dokter spesialis paru- paru di Puerto Vallarta, Meksiko, yang tidak terlibat dalam pengobatan Chavez.

"Kondisi itu menyiratkan parahnya infeksi paru-paru yang menyebabkan kegagalan pernapasan. Itu tidak berarti dia bernapas dengan mesin," katanya.

Wapres Nicolas Maduro hari Kamis tiba kembali di Venezuela setelah mengunjungi Chavez di rumah sakit. Sementara itu, kabar angin beredar bahwa presiden itu mungkin sekarat. Didampingi pejabat-pejabat senior pemerintah, termasuk Diosdado Cabello, Ketua Majelis Nasional, Maduro mengunjungi pabrik pengolahan kopi di Caracas—jenis kunjungan yang kerap dilakukan Chavez sebelum jatuh sakit.

Maduro dan Cabello menegaskan, mereka tidak mempersiapkan peralihan kekuasaan.

"Di sini hanya ada satu transisi dan itu dimulai sedikitnya enam tahun lalu dan didekritkan oleh Comandante Hugo Chavez," kata Maduro, merujuk pada peluncuran revolusi sosialis presiden itu tahun 2006.

Maduro menuduh oposisi melakukan "kebohongan dan manipulasi, sebuah kampanye untuk mencoba menciptakan ketidakpastian".

Menteri Informasi Villegas hari Kamis malam di televisi juga mengatakan bahwa pemerintah "memperingatkan rakyat Venezuela mengenai perang psikologis yang dilakukan media transnasional seputar kesehatan kepala negara dengan tujuan mendestabilisasi" negara itu.

Sementara itu, pemimpin oposisi, Henrique Capriles, yang dikalahkan Chavez pada pemilu Oktober, mengatakan akan menerima kalau ada penundaan upacara pelantikan presiden. (AFP/AP/Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com