Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlusconi Senang Milan Tinggalkan Pertandingan

Kompas.com - 05/01/2013, 02:51 WIB

MILAN, KOMPAS.com — Presiden AC Milan, Silvio Berlusconi, mengaku sangat senang pasukannya memutuskan berhenti bermain pada menit ke-26 pertandingan persahabatan melawan Pro Patria, di Busto Arsizio, Kamis (3/1/2013).

Milan memutuskan tidak bermain sampai selesai karena menilai sekelompok suporter melakukan pelecehan rasial terhadap Kevin-Prince Boateng dan pemain Milan berkulit hitam lainnya. Sebelum meninggalkan lapangan bersama rekan-rekannya, Boateng mengambil bola dan menendangnya ke arah kelompok suporter yang diduga melakukan pelecehan rasial tersebut.

"Saya memanggil Kevin-Prince Boateng belum lama ini dan saya mengucapkan selamat kepadanya karena reaksinya terhadap tindakan rasisme yang tak terpuji di markas Pro Patria di Busto Arsizio," ujar Berlusconi.

"Saya sangat gembira akan reaksi Milan; dan yakin bahwa, dalam pertandingan-pertandingan yang di dalamnya kami mengalami hal-hal seperti itu, Milan akan meninggalkan lapangan," tambahnya.

Tindakan Milan berhenti bermain di tengah-tengah laga bukannya tanpa risiko. FIFA dan UEFA telah mengingatkan pemain untuk tidak melakukan tindakan tersebut pada pertandingan kompetitif.

"Merupakan tugas wasit untuk memberikan laporan, dan komisi disiplin akan menyelidikinya," ujar seorang juru bicara FIFA.

Untuk insiden Milan-Pro Patria, seorang jaksa penuntut umum telah melakukan penyelidikan. Menurut kantor berita ANSA, seorang suporter telah mengaku terlibat setelah dimintai keterangan oleh polisi.

Pietro Vavassori, Presiden Pro Patria, mengatakan bahwa stadion klubnya terbuka untuk semua orang tanpa pengecualian dan bahwa suporter yang melakukan pelecehan rasial itu bukan suporter setia, melainkan orang-orang yang datang ke stadion dengan tujuan merusak pertandingan.

Ia juga mengaku bisa mengerti reaksi Boateng.

Gigi Farioli, Wali Kota Busto Arsizio, juga menyatakan akan memperkarakan para suporter yang melakukan pelecehan rasial.

"Kami telah memulai gugatan sipil melawan penjahat dungu yang telah menodai kota ini," ujar Farioli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com