Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di Filipina, 7 Tewas

Kompas.com - 04/01/2013, 18:37 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Seorang laki-laki bersenjatakan pistol semi-otomatis menembaki warga di kota Kawit, di pinggiran Manila, Filipina dan menewaskan tujuh orang serta melukai 11 orang lainnya, Jumat (4/1/2013).

Di antara korban tewas termasuk dua anak perempuan berusia tiga dan tujuh tahun serta seorang perempuan hamil. Demikian keterangan polisi setempat.

"Penembakan itu acak. Pelaku menembak siapa saja yang ada di depannya," kata Kepala Penyidikan Kepolisian Kawit, Arnulfo Lopez sambil menambahkan insiden penembakan itu berlangsung selama setengah jam.

Pelaku penembakan itu kemudian tewas ditembak polisi. Dia diketahui bernama Ronaldo Bae, seorang politisi lokal. Bae memasuki gang-gang sempit dan sebuah pasar sambil menembakkan pistol kaliber 45 mm yang dibawanya.

"Kami bersembunyi di halaman yang berlumpur. Saat kami bersembunyi kami memikirkan anak-anak di dalam rumah," kata seorang warga Edwin Lacorte.

"Saya mendengar anak-anak berteriak, tapi apa yang bisa saya lakukan orang itu membawa senjata api," kata Lacorte yang kemenakan perempuannya ikut menjadi korban tewas.

Bae memang tinggak di kawasan itu. Sehingga sebagian besar korban adalah para tetangga. Setelah menembaki tetangganya, Bae kemudian menuju ke sebuah pasar. Di sana dia menembaki sejumlah orang sebelum kembali ke rumahnya yang sudah dikepung polisi.

"Dia menembak polisi. Sehingga terjadi baku tembak yang akhirnya menewaskan pelaku," kata Lopez.

Gubernur Provinsi Cavite Juanito Victor Remulla mengatakan Bae pernah bekerja di dewan rakyat setempat namun dia juga dikenal sebagai pengedar obat-obatan terlarang.

Bae diyakini mengkonsumsi methampetamine yang oleh warga lokal disebut shabu, sejak malam tahun baru. Polisi bahkan masih menemukan benda terlarang di di kediaman Bae.

Insiden penembakan ini kembali mencuatkan keprihatinan atas lemahnya pengawasan kepemilikan senjata api di Filipina. Di negeri itu sebanyak 1,2 juta pucuk senjata api beredar di masyarakat. Sementara diyakini sebanyai 600.000 senjata api ilegal juga dimiliki warga.

"Banyak warga di sini (Kawit) memiliki senjata api. Banyak warga sipil memiliki senjata api bahkan tanpa perlu izin pemerintah. Mereka sudah tahu caranya (mendapatkan senjata)," kata Jaime Rollon, seorang polisi di wilayah Kawit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com