Menurut otoritas keamanan Pakistan, Minggu (30/12), jenazah 21 anggota pasukan paramiliter itu ditemukan pada Minggu dini hari di wilayah Jabai, Peshawar, Pakistan barat laut.
Dari kondisi jenazah diketahui mereka dibariskan dengan tangan terikat dan mata ditutup kain, lalu ditembak mati satu per satu.
Pekan lalu, para anggota paramiliter dari kelompok etnis Pashtun di tiga pos keamanan diserang sekitar 200 anggota kelompok Taliban Pakistan bersenjata berat. Sebanyak 23 personel paramiliter ditangkap dalam insiden itu.
”Dua orang berhasil kabur dari tawanan. Satu orang dalam keadaan luka parah, sedangkan satu orang lagi tanpa cedera,” ujar Naveed Anwar, pejabat administrasi senior di kawasan Khyber.
Juru bicara kelompok Taliban Pakistan, Ihsanullah Ihsan, mengklaim organisasinya bertanggung jawab. Dia juga menegaskan akan terus menyerang aparat keamanan pemerintah.
”Ke-21 orang itu kami bunuh sesuai keputusan dewan ulama senior. Kami tak meminta tebusan apa pun. Kami tidak akan melepas tawanan, yang kami dapat dalam pertempuran, hidup- hidup,” tambah Ihsan.
Sementara itu, tragedi berdarah lain terjadi di Pakistan barat daya, tepatnya di Distrik Mastung. Sebuah bom mobil meledak dan menewaskan sedikitnya 20 peziarah Syiah dan melukai 24 lainnya.
Dari keterangan para saksi diketahui sebuah mobil mencoba menyalip iring-iringan tiga bus yang mengangkut sedikitnya 180 peziarah Syiah yang akan menuju ke Iran itu.