Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Antusias Ikut Referendum

Kompas.com - 23/12/2012, 02:24 WIB

Kairo, Kompas - Rakyat Mesir antusias berpartisipasi dalam referendum tahap kedua untuk mengesahkan atau menolak rancangan konstitusi baru negara itu, Sabtu (22/12). Antrean panjang warga yang ingin memberikan suara terlihat di tempat-tempat pemungutan suara di Provinsi Giza. Semakin sore, semakin banyak warga yang antre.

Giza adalah satu dari 17 provinsi di Mesir yang menjadi tempat referendum tahap kedua ini. Provinsi itu dinilai penting karena letaknya yang hanya dipisahkan Sungai Nil dengan Provinsi Kairo. Gabungan Giza dan Kairo juga disebut Kairo Raya.

 

 

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan saat referendum, TPS-TPS di seluruh Mesir dijaga ketat oleh militer. Paling tidak ada tiga tentara berjaga di depan gerbang setiap TPS.

Setiap warga yang akan memberikan suara minimal harus dua kali menunjukkan kartu identitas. Demikian dilaporkan wartawan Kompas Musthafa Abd Rahman dari Kairo.

Mufti Mesir, Sheikh Ali Jumah, menyerukan semua kekuatan politik di Mesir agar menerima apa pun hasil referendum dengan lapang dada demi melanjutkan pembangunan.

Laporan keluhan

Menteri Dalam Negeri Mesir Ahmed Jamaluddin terlihat mengunjungi beberapa TPS di Giza. Ia mengatakan, referendum berjalan normal dan belum ada keluhan dari pihak mana pun.

Akan tetapi, koalisi oposisi Front Penyelamatan Nasional (FPN) mengklaim telah terjadi 30 pelanggaran dalam pelaksanaan referendum hingga pukul 10.00 waktu setempat.

 

Meski secara umum referendum berlangsung aman, warga Mesir terus waspada karena masih khawatir terjadi bentrokan antara massa pro dan kontra Presiden Muhammad Mursi.

Mereka khawatir bentrokan dua kubu yang terjadi di Alexandria, sekitar 225 kilometer arah barat laut Kairo, Jumat malam, bisa meluas.

Bentrokan yang menyebabkan 55 orang terluka itu bermula saat orang-orang tak dikenal melemparkan batu ke arah massa pro- Mursi seusai shalat Jumat di sekitar Masjid Qaid al-Ibrahim, Alexandria. Massa pro-Mursi pun langsung membalas serangan itu.

Massa pro-Mursi saat itu menggelar unjuk rasa untuk memprotes penyanderaan Imam Masjid Qaid al-Ibrahim, Sheikh Ahmed Mahallawi, oleh massa anti-Mursi selama 14 jam, pekan lalu.

Kubu anti-Mursi saat itu menuduh Mahallawi berpihak dengan menyerukan rakyat Mesir memberikan suara ”Ya” pada referendum dalam khotbah Jumat-nya waktu itu.

Situasi sempat tenang Jumat sore, tetapi bentrokan pecah lagi malam harinya. Sejumlah orang bahkan membakar dua bus dan beberapa mobil di sekitar Masjid Qaid al-Ibrahim. Pasukan antihuru-hara menutup semua jalan kecil di sekitar masjid untuk mencegah semakin meluasnya bentrokan dua kubu itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com